Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Menghadapi Ketidakpastian dengan Mengambil Risiko Terukur

Kompas.com - 10/01/2024, 09:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Uang yang digunakan untuk memutar roda usaha telah direlakan tidak kembali jika ternyata mengalami kerugian. Namun demikian, usaha tetap dapat bertahan dan terus berjalan.

Ketiga, kehati-hatian untuk tidak mempertaruhkan lebih banyak uang yang dapat mengakibatkan usaha mengalami kesulitan keuangan jika segalanya tidak berjalan sesuai harapan.

Sekalipun uang yang digunakan tidak kembali, usaha tidak dalam kondisi sulit, dan tetap beroperasi.

Perilaku affordable loss sebagai bagian dari tindakan mengambil risiko yang terukur membuat pemilik UKM dapat bertahan sekalipun dalam kondisi krisis dan sarat dengan ketidakpastian.

Persepsi ketidakpastian terkait dengan tiga hal. Pertama, ketidakjelasan atas perubahan lingkungan yang harus diwaspadai yang berdampak pada usaha yang dijalankan.

Situasi yang terjadi dapat berubah sewaktu-waktu, dan nyaris tidak dapat diantisipasi sebelumnya.

Kedua, kondisi saat ini mengakibatkan kesulitan untuk mengetahui bagaimana lingkungan bisnis akan berkembang di masa depan. Persepsi ketidakpastian membuat pemilik UKM sulit berharap bahwa lingkungan bisnis akan kondusif bagi usaha yang dijalankan.

Ketiga, kesulitan untuk mengevaluasi peluang bisnis yang akan berkembang. Persepsi ketidakpastian lagi-lagi membuat kesulitan untuk mengevaluasi peluang, karena fokus pada usaha yang dijalankan saat ini agar dapat bertahan.

Hasil survei pada September-November 2023, terhadap 200 pemilik UKM yang menjalankan usaha di Jakarta memperlihatkan bahwa persepsi ketidakpastian berdampak lemah dalam hubungan antara intensi perilaku dengan tindakan affordable loss mereka (Selamat dkk, 2023).

Para pemilik UKM yang menjalankan usaha makanan, minuman, air minum isi ulang, warung sembako, salon, pangkas rambut, laundry dan lain-lain, berpandangan bahwa mereka tetap bertindak affordable loss dan situasi ketidakpastian tidak memengaruhi tindakan itu.

Lemahnya pengaruh ketidakpastian terhadap aktivitas usaha mereka dapat ditafsirkan dalam tiga hal.

Pertama, mereka mungkin tidak peduli dan telah terbiasa dengan situasi saat ini. Mereka tetap menjalankan usaha apapun situasi yang dihadapi karena usaha itu satu-satunya sumber penghidupan mereka.

Segala cara ditempuh agar usaha tetap dapat bertahan. Mereka memiliki daya juang yang luar biasa.

Kedua, mereka memiliki optimisme karena usaha yang dijalankan tetap memberikan keuntungan cukup untuk terus beroperasi. Bidang usaha yang dijalankan memang terkait dengan kebutuhan sehari-hari.

Ketiga, mereka tidak berpikir untuk prospek usaha dalam jangka panjang, karena memang usaha yang dijalankan minim inovasi. Apa yang bisa dilakukan, mereka jalankan, tanpa banyak menganalisis ini dan itu.

Akhirnya, uraian ini hanyalah gambaran kecil mengenai bagaimana para pemilik UKM menghadapi situasi ketidakpastian. Potret ikhtiar menjaga harapan di tengah situasi ekonomi yang sedang tidak baik-baik saja.

*Frangky Selamat dan Tommy Setiawan Ruslim, Dosen Tetap Program Studi Sarjana Manajemen, Fakultas Ekonomi & Bisnis, UNTAR
Clarissa Linadi dan Raymond Win Sartha, Mahasiswa Program Studi Sarjana Manajemen, Fakultas Ekonomi & Bisnis, UNTAR

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com