Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmi Melantai di BEI, Harga Saham MSJA dan SMLE Melesat di Awal Sesi

Kompas.com - 10/01/2024, 11:00 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua emiten PT Multi Spunindo Jaya Tbk (MSJA) dan PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (10/1/2024). Keduanya merupakan emiten ke 4 dan 5 yang melantai di BEI pada 2024. Dengan demikian terdapat total 908 perusahaan tercatat di BEI.

Di awal perdagangan saham MSJA sempat melonjak 20 persen pada level Rp 360 per saham, namun kemudian turun tipis 0,67 persen ke level Rp 298 per saham. Sementara saham SMLE di awal sesi melesat 34,86 persen ke level Rp 236 per saham.

Direktur BEI Sunandar mengatakan, lewat IPO ini diharapkan perusahaan segera merealisasikan rencana perusahaan berdasarkan prospektus. Sunandar juga berpesan agar kedua perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya dengan terus adaptif, responsif, dan berinovasi mengikuti perkembangan zaman.

Baca juga: Wall Street Bervariasi, Saham Nvidia Sentuh Level Tertinggi Sepanjang Masa

“Diharapkan, perusahaan tercatat dapat memastikan perlindungan investor dengan mencukupi kebutuhan dan kepentingan investor dengan baik, serta menjalankan usaha dengan mempehatikan aspek ESG. Bursa akan terus mendukung dan mendampingi perusahaan mencapai hasil optimal demi meningkatkan kepercayaan stakeholder,” ungkap Sunandar di Main Hall BEI.

MSJA melepas sebanyak 882.352.900 saham biasa atas nama yang merupakan saham baru atau sebanyak 15 persen dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah penawaran umum perdana saham dengan harga penawaran sebesar Rp 300 per saham.

Melalui IPO, MSJA meraup dana segar sebanyak Rp 264,7 miliar. Dari nominal tersebut, sebanyak 40 persen akan digunakan untuk pengembangan usaha Perseroan dalam bentuk belanja modal yang mencakup, 75 persen untuk pembelian mesin SAP Sheet dan 25 persen untuk pembangunan gedung pabrik.

Baca juga: 3 Tips Beli Saham IPO agar Tidak Boncos

Sementara itu, 30 persen dari dana IPO akan digunakan untuk modal kerja, seperti untuk pembiayaan kebutuhan operasional (pembelian bahan baku, pembiayaan kegiatan operasional, pembayaran gaji karyawan, hingga biaya marketing). Sisanya 30 persen lagi akan digunakan untuk pembayaran seluruh dan sebagian pinjaman bank untuk fasilitas modal kerja.

Direktur Utama MSJA Sasongko Basuki mengatakan, pencatatan saham perdana tersebut diharapkan mengahsilakn kinerja yang lebih baik bagi perseroan di masa depan.

“Pencatatan saham ini diharapkan akan mendapatkan respons investor yang positif pada hari pertama perdagangannya. Sehingga nilai IPO bisa mencapai Rp 264,7 miliar,“ ujar Sasongko di Main Hall BEI.

Baca juga: IHSG Anjlok 1,14 Persen, Saham-saham Prajogo Pangestu Terjun Bebas

Sementara itu, SMLE melepas sebanyak 465.625.000 saham atau sebanyak 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum dengan harga penawaran sebesar Rp 175 per saham. Adapun dana IPO yang dikantongi perusahaan berjumlah Rp 81,4 miliar.

Dari dana tersebut, sekitar Rp 6 miliar akan digunakan untuk pembelian gudang khusus bahan baku dengan rincian, masing - masing Rp 2 miliar untuk pembelian gudang khusus bahan baku specialty food ingredients, specialty personal care & cosmetics, serta specialty industrial chemicals.

Kemudian, sekitar Rp 3,4 miliar akan digunakan untuk pengembangan lab Research & Development Perseroan, dan sianya akan digunakan untuk pembelian bahan baku pada unit bisnis food ingredients, personal care & cosmetics ingredients, serta industrial chemical ingredients.

Baca juga: Lowongan Kerja PT HPM untuk D3-S1, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Direktur Utama SMLE Siu Min mengatakan, pencatatan saham ini diharapkan akan memberikan sumber daya yang diperlukan untuk memperluas cakupan pasar, meningkatkan infrastruktur, serta memperkuat posisi PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk di pasar domestik.

“Kami berkomitmen untuk terus mengupayakan peningkatan kualitas operasional, mengembangkan inovasi produk, serta memperluas jaringan distribusi untuk memastikan keberlanjutan pertumbuhan. Selain itu, kami akan terus berkomitmen pada tata kelola yang kuat dan transparansi yang tinggi sebagai bagian dari strategi kami untuk menarik minat investor,” ujar Siu Min.

Sebagai informasi, MSJA merupakan perusahaan yang memiliki kegiatan usaha utama di bidang Industri nonwoven secara business to business (B2B) dengan memproduksi produk nonwoven Sheet yang kemudian digunakan sebagai salah satu bahan baku produk jadi di berbagai sektor mulai dari sektor kesehatan (pembalut, popok, masker, dan lainnya) hingga sektor konstruksi dan agrikultur.

Halaman:


Terkini Lainnya

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Whats New
Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 20 Mei 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Harga Bahan Pokok Senin 20 Mei 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Simak, Ini Cara Cek Lolos Tidaknya Seleksi Prakerja 2024

Simak, Ini Cara Cek Lolos Tidaknya Seleksi Prakerja 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com