Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terusan Suez Lumpuh, Bos Bulog Pastikan Impor Kedelai dan Beras Tak Terganggu

Kompas.com - 11/01/2024, 18:21 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi memastikan proses pengiriman impor kedelai dan beras ke Tanah Air tak terganggu meski terusan Suez lumpuh. 

Sebagai informasi, terusan Suez merupakan jalur perdagangan dunia yang adalah jalur transportasi laut yang menghubungkan Laut Mediterania dengan Laut Merah. 

Bayu menjelaskan, selama ini negara yang menjadi pemasok kedelai untuk Indonesia adalah AS dan Amerika Latin. Sementara terusan Suez menjadi jalur utama ketika pengadaan itu dilakukan. 

Baca juga: Indonesia Doyan Impor Kedelai, Mampukah Tanam Sendiri?

Ilustrasi kedelai, kacang kedelai.PIXABAY/1737576 Ilustrasi kedelai, kacang kedelai.

Namun untungnya, kata dia, lantaran hingga saat ini Indonesia masih belum memutuskan untuk mengimpor kedelai, lumpuhnya terusan Suez masih belum berpengaruh ke Indonesia. 

“Jadi kalau kita mau pengadaan dari luar negeri maka negara yang memasok cuma Amerika dan Amerika Latin, ya memang harus lewat situ juga. Tapi sekarang belum (impor), jadi belum kena imbasnya,” ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (11/1/2023).

Walau demikian dia bilang, kalaupun rencana indonesia sudah bulat untuk mengimpor kedelai dari dua negara itu, imbasnya waktu pengiriman akan sedikit lebih lama, yakni lebih dari dua minggu. 

Sementara untuk masuknya beras impor, Bayu bilang, juga tak terdampak. Sebab pemerintah memiliki strategi khusus untuk menjamin masuknya impor beras ke Tanah Air sesuai dengan tenggat waktu yang ditentukan pemerintah. 

Baca juga: Ini Syarat agar Harga Beras Bisa Turun Menurut Bapanas

“Yang jelas kalau kedelai memang sumbernya dari sebelah sana, tapi kalau beras kita masih bisa dari Vietnam, Thailand, Myanmar, Pakistan yah kira-kira 500.000 ton,” kata dia.

 

Untuk diketahui, terusan Suez lumpuh lantaran adanya serangan Israel ke Gaza pada 7 Oktober 2023 lalu. Serangan itu merupakan buntut serbuan tiba-tiba Hamas di tanggal yang sama, sebagai aksi balasan penyerbuan Masjid Al-Aqsa awal 2023 dan pendudukan Palestina.

Terusan Suez menjadi faktor krusial lantaran sekitar 12 persen perdagangan dunia melewati perairan ini, selain itu juga mewakili 30 persen dari seluruh lalu lintas peti kemas global.

Pada tahun 2020, sekitar 19.000 kapal memanfaatkan jalur tersebut. Ini mewakili 50 kapal per hari yang melakukan perjalanan antara Pelabuhan Suez dan Port Said, membawa kargo senilai antara 3 miliar hingga 9 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Whats New
Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Whats New
Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Whats New
Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Whats New
Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Whats New
Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Whats New
BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

Whats New
[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

Whats New
Jadwal Operasional BCA Selama Libur dan Cuti Bersama Kenaikan Isa Almasih

Jadwal Operasional BCA Selama Libur dan Cuti Bersama Kenaikan Isa Almasih

Whats New
Duduk Perkara Gagal Bayar TaniFund sampai Pencabutan Izin Usaha

Duduk Perkara Gagal Bayar TaniFund sampai Pencabutan Izin Usaha

Whats New
Hanwha Life Akuisisi 40 Persen Saham Nobu Bank

Hanwha Life Akuisisi 40 Persen Saham Nobu Bank

Whats New
CIMB Niaga Tawarkan Reksa Dana Saham Syariah dalam Dollar AS

CIMB Niaga Tawarkan Reksa Dana Saham Syariah dalam Dollar AS

Earn Smart
Seberapa Besar Potensi Investasi Emas Digital?

Seberapa Besar Potensi Investasi Emas Digital?

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com