Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Bulog Ungkap Biang Kerok Masih Mahalnya Harga Beras

Kompas.com - 11/01/2024, 15:48 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengungkapkan, harga beras saat ini sudah mulai stabil namun cenderung tinggi.

Harga beras itu stabil tapi masih relatif tinggi. Mengapa belum berhasil? Karena kondisi dan situasinya berat,” ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (11/1/2023).

Bayu memaparkan ada 3 faktor penyebab terus menanjaknya harga beras.

Pertama karena produksi gabah dalam negeri masih belum pulih.

Baca juga: Bapanas Ungkap Alasan Dilanjutkannya Impor Beras pada 2024

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan, pada bulan Januari- Februari 2024, stok gabah di Tanah Air masih dalam defisit yang besar. " Ini karena karena sebagian dari wilayah Jawa masa tanamnya mundur sehingga panennya mundur,” kata Bayu.

Faktor kedua adalah karena biaya input produksi yang masih mahal seperti biaya pupuk.

Kemudian faktor yang ketiga karena negara-negara penghasil beras terbesar memiliki berbagai kebijakan yang membuat pasar global ikut terimbas untuk menaikan harga.

Dia pun menilai harga beras yang masih tinggi ini akan terus berlanjut di tahun 2024 ini. “2024 belum ada ada tanda yang menggembirakan tapi kalau faktor-faktor tadi bisa diubah kayak ada penyerapan dalam negeri yah semoga bisa,” jelas dia.

Adapun mengutip data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga beras kualitas medium I per hari ini (11/1) stagnan di harga Rp 14.750 per kilogram (kg). Pun dengan harga beras kualitas medium II stagnan di Rp 14.600, beras kualitas super 1 Rp 16.050.

Kemudian beras kualitas bawah I serupa berada di angka Rp 13.700 per kg dan kualitas bawah II dibanderol Rp 13.450 per kg.

Baca juga: Mendag Zulhas: Harga Beras Tidak Akan Naik Lagi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com