Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Beras Mahal, Bulog: HET Tak Perlu Diubah

Kompas.com - 11/01/2024, 17:12 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi tak menampik bahwa harga beras saat ini masih tinggi jauh di atas Harga Eceren Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Walau demikian menurut dia, apabila pemerintah merevisi HET beras, tidak akan membuat harga beras saat ini bisa turun. Sebab, yang menjadi faktor utama mengapa harga beras masih tinggi terletak pada produksinya saja. 

“(Perubahan) HET? Tidak perlu (diubah) karena faktornya fundamental yakni diproduksi. Maka merubah HET tidak terlalu memiliki dampak ke penurunan harga beras,” ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (11/1/2023).

Baca juga: Bos Bulog Ungkap Biang Kerok Masih Mahalnya Harga Beras

Lebih lanjut dia memaparkan, ada 3 faktor penyebab harga beras masih tinggi yakni pertama karena produksi gabah dalam negeri masih belum pulih, kedua karena biaya input produksi yang masih mahal seperti biaya pupuk. 

Kemudian yang ketiga karena negara-negara yang menjadi penghasil beras terbesar memiliki berbagai kebijakan yang membuat pasar global ikut menaikan harga. 

Ihwal produksinya, BPS mencatat produksi beras pada Januari-Februari 2024 dalam kondisi defisit.

“Ini kan berimbas pada ketersediaan, kalau HET pun naik atau direvisi dikira pembenaran nantinya,” jelas Bayu.

Baca juga: Harga Pangan 11 Januari 2024: Beras, Cabai, Telur hingga Daging Ayam Masih Mahal

Adapun harga beras medium di Jakarta per hari ini (11/1/2024) dibanderol Rp 15.600 per kilogram (kg). Angka itu jauh di atas HET yakni Rp 10.900 per kg. 

Kondisi tersebut sudah berlangsung sejak 4 hari yang lalu.  

Di Jawa Tengah, harga beras premium dibanderol Rp 14.440 per kg, di Banten Rp 14.650, di Riau Rp 15.700, dan di Kalimantan Selatan Rp 18.900. 

Baca juga: Bapanas Klaim Penyaluran Bantuan Pangan Beras Bikin Inflasi Turun

Sementara pemerintah sendiri telah menetapkan HET berdasarkan sistem zonasi. Zona 1 meliputi Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali, NTB, dan Sulawesi. Zona 2 untuk Sumatra selain Lampung dan Sumatra Selatan, NTT, Kalimantan. Zona 3 untuk Maluku dan Papua.

Sedangkan HET beras medium, zona 1 Rp 10.900, untuk zona 2 Rp 11.500, untuk zona 3 Rp 11.800. Kemudian untuk beras premium, zona 1 Rp 12.900, zona 2 Rp 14.400, dan zona 3 Rp 14.800.

Baca juga: Mendag Zulhas: Harga Beras Tidak Akan Naik Lagi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com