Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasi Masalah Regenerasi Petani, Ganjar: Anak Muda Kita Berikan Insentif...

Kompas.com - 11/01/2024, 16:04 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Presiden Nomor Urut 03 Ganjar Pranowo mengatakan, pihaknya akan menggencarkan insentif pertanian bagi anak muda untuk meningkatkan minat kalangan muda berkarir di sektor pertanian.

Hal tersebut disampaikan Ganjar saat menjawab pertanyaan dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) terkait strategi Ganjar dalam menghadapi masalah regenerasi petani di Indonesia, di mana saat ini jumlah petani semakin berkurang.

"Maka insentif harus diberikan anak muda, saya tanya (anak muda), kenapa Anda enggak mau ke sawah? Kenapa enggak mau beternak? Bau dan kotor jawabnya," kata Ganjar dalam Dialog Capres 03 Ganjar Pranowo bersama Kadin secara virtual, Kamis (11/1/2024).

Baca juga: ID Food: Hanya 3 Persen Anak Petani yang Ingin Jadi Petani...

Ganjar mengatakan, meski insentif diberikan, anak-anak muda yang memiliki tekad kuat dalam mengembangkan pertanian harus didukung dengan pelatihan, teknologi, dan bibit.

Dalam hal ini, kata dia, dibutuhkan kerja sama dengan akademisi, pemerintah, dan pelaku usaha.

"Ketika saya menemukan anak-anak muda yang ideologis itu, kita kasih pelatihan dan teknologi, mudahkan bibit dan dari Kementerian, BRIN, perusahaan, sebenarnya bisa kita wujudkan," ujarnya.

Lebih lanjut, Ganjar mengatakan, regenerasi petani juga harus didukung dengan data pertanian yang akurat agar penyaluran pupuk menjadi tepat sasaran.

"Kemudian hasil pertanian itu dapat nilao tambah karena ada bisnis lain. Jadi hasil riset yang paling banyak itu di sektor pertanian, kenapa enggak kita pakai, pakai dong," ucap dia.

Baca juga: Bos Bulog Ungkap Biang Kerok Masih Mahalnya Harga Beras

Sebagai informasi, berdasarkan hasil Sensus Pertanian (ST) 2023 Tahap 1 yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 4 Desember 2023, menunjukkan bahwa mayoritas usia petani di Indonesia di atas 55 tahun.

"Kondisi petani di Indonesia, jadi yang 55 tahun ke atas mengalami proporsinya penambahan, petani yang berusia 44 tahun ke bawah proporsinya mengalami penurunan," kata Sekretaris Utama (Sestama) Badan Pusat Statistik Atqo Mardiyanto dalam acara Diseminasi Hasil Sensus Pertanian 2023 Tahap 1 dalam sebuah video di The Ritz Carlton, Jakarta, Senin.

Berdasarkan paparan, jumlah petani generasi X atau perkiraan usia 43-58 tahun saat ini mencapai 42,39 persen. Kemudian, petani milenial atay perkiraan usia 27-42 tahun mencapai 25,61 persen dan petani baby boomer atau perkiraan usia 59-77 tahun mencapai 27,61 persen.

Atqo mengatakan, data tersebut bisa menjadi bahan kebijakan lantaran para petani di Indonesia sudah berusia lanjut.

"Ternyata masih dipenuhi atau masih banyak petani yang umurnya relatif sudah agak sepuh," ujarnya.

Baca juga: Sensus Pertanian 2023, BPS: Mayoritas Usia Petani di Atas 55 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com