Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembangan Panas Bumi Jadi "Pekerjaan Rumah" buat RI, DEN Sebut Strategi Monetisasinya

Kompas.com - 15/01/2024, 18:34 WIB
Aprillia Ika

Editor

Keunggulan energi panas bumi

Direktur Eksekutif ReforMiner Institut Komaidi Notonegoro mengatakan hingga saat ini industri panas bumi adalah satu-satunya industri energi baru terbarukan yang memberikan kontribusi secara langsung terhadap PNBP dalam APBN.

Data ReforMiner menyebutkan, sejak 2010 hingga 2022, penerimaan negara dari panas bumi terus meningkat.

Jika pada 2010 PNBP panas bumi baru Rp 343 miliar, maka PNBP dari panas bumi menjadi Rp 2,8 triliun pada 2022.

“Dibandingkan EBT lain, panas bumi banyak keunggulan. Selain tidak bergantung cuaca, menghasilkan energi yang lebih besar untuk periode produksi yang sama serta memiliki capacity factor yang lebih besar,” kata Komaidi.

Di sisi lain, lanjut Komaidi, biaya operasi PLTP tercatat sebagai salah satu yang termurah. Rata-rata biaya operasi pembangkit listrik nasional pada 201 sebesar Rp 1.391,08 per Kwh sedangkan rata-rata operasi PLTP pada tahun yang sama Rp 107,15 per Kwh atau 7,70 persen dari rata-rata biaya operasi pembangkit listrik nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com