Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin Sebut Hilirisasi Ugal-ugalan, Luhut: Saya Pengen Undang ke Morowali, "Seeing is Believing"

Kompas.com - 24/01/2024, 20:06 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan merespons penyataan calon wakil presiden (Cawapes) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang menyebutkan hilirisasi sumber daya alam (SDA) dilakukan dengan ugal-ugalan.

Luhut mengatakan, dirinya ingin mengundang Cak Imin untuk melihat dampak ekonomi dari hilirisasi SDA di Weda Bay, Maluku Utara dan Morowali, Sulawesi Tengah.

"Saya pengen sebenarnya mengundang Muhaimin (Cawapres nomor urut 1) berkunjung ke Weda Bay, ke Morowali lihat sendiri seeing is believing gitu," kata Luhut melalui akun resmi Instagramnya @luhut.pandjaitam, Rabu (24/1/2024).

Baca juga: Cak Imin: Hilirisasi Ugal-ugalan, Ada Kecelakaan, TKA Mendominasi

Luhut mengatakan, Cak Imin tak perlu memberikan informasi yang tidak tepat untuk mencapai suatu posisi.

"Menurut saya itu bukan satu karakter yang bagus untuk mencapai sesuatu posisi, anda membohongi publik dengan memberikan informasi seperti tadi," ujarnya.

Luhut mengatakan, angka kemiskinan di dua daerah hilirisasi tersebut juga menurun dari tahun sebelumnya.

Ia mengatakan, angka kemiskinan di Weda Bay turun dari 14,7 persen pada 2015 menjadi 12,4 persen pada 2023.

Sementara angka kemiskinan di Morowali turun dari 15,8 persen pada 2015 menjadi 12,3 persen pada 2023.

"Jadi cukup perbaikan-perbaikan di sana, tetapi tentu saja enggak cukup menurut saya," tuturnya.

Lebih lanjut, Luhut mengatakan, pemerintah juga mendirikan Politeknik di Sulawesi dengan guru-guru yang berkelas dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Indonesia (UI).

Selain itu, mahasiswa di Politeknik tersebut sudah bekerja proyek smelter dan beberapa di antaranya dikirim ke Tiongkok untuk belajar teknologi.

"Proses suatu industri itu tidak lepas dari kualitas pendidikan, kita kan mana pernah punya Politeknik yang bermutu di luar pulau Jawa. Ayolah tunjukkin coba, jangan bohong pergi lihat ke sana," ucap dia.

Sebelumnya, Muhaimin Iskandar menyoroti upaya hilirisasi sumber daya alam (SDA) yang dilakukan oleh pemerintah.

Baca juga: Apa Itu Hilirisasi yang Sering Disebut-sebut dalam Debat Capres-Cawapres 2024

Dalam gelaran Debat Capres Kedua, pria yang akrab disapa Cak Imin itu bilang, hilirisasi SDA dilakukan pemerintah secara ugal-ugalan.

"Kita menyaksikan dalam proses pertambangan dan bisnisi tambang kita, hilirisasi dilakukan ugal-ugalan," kata dia dalam Debat Cawapres Kedua, di Senayan JCC, Jakarta, Minggu (21/1/2024).

Cak Imin bilang, hilirisasi yang dilakukan secara ugal-ugalan tercermin dari berbagai dampak negatif yang dihasilklan seperti kerusakan, kecelakaan kerja, hingga dominasi tenaga asing.

"Di sisi yang lain juga perkembangan hilirisasi maupun tambang tidak signifikan dengan kesejahteraan sekitar," ujarnya.

Ketua Umum PKB itu menyebutkan, Sulawesi Tenggara merupakan salah satu wilayah pertambangan, yang mampu menorehkan pertumbuhan ekonomi mencapai 13 persen. "Tapi rakyatnya tetap miskin dan tidak bisa menikmati," ucapnya.

Baca juga: Bahlil Respons Cak Imin soal Hilirisasi Ugal-ugalan: Sudah Memenuhi Standar, di Mana Ugal-ugalannya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih MIND ID Naik Jadi Rp 27, 5 Triliun pada 2023, Setoran ke Negara Justru Turun

Laba Bersih MIND ID Naik Jadi Rp 27, 5 Triliun pada 2023, Setoran ke Negara Justru Turun

Whats New
Pemerintah Beri Izin Usaha Kelola Tambang Batu Bara, Ini Respons PBNU

Pemerintah Beri Izin Usaha Kelola Tambang Batu Bara, Ini Respons PBNU

Whats New
Jadi Calon Tunggal Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti 'Fit and Proper Test' di DPR

Jadi Calon Tunggal Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti "Fit and Proper Test" di DPR

Whats New
Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mengundurkan Diri, Bagaimana Nasib Pembangunan IKN?

Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mengundurkan Diri, Bagaimana Nasib Pembangunan IKN?

Whats New
Ini Bukti Harga Cabai Merah dan Bawang Merah Kian Mahal

Ini Bukti Harga Cabai Merah dan Bawang Merah Kian Mahal

Whats New
26.514 Kontainer Tertahan di Tanjung Priok dan Tanjung Perak, Bea Cukai Sebut Penyelesaian Sudah 95 Persen

26.514 Kontainer Tertahan di Tanjung Priok dan Tanjung Perak, Bea Cukai Sebut Penyelesaian Sudah 95 Persen

Whats New
Pemerintah Perpanjang Relaksasi HET Gula sampai Akhir Juni 2024

Pemerintah Perpanjang Relaksasi HET Gula sampai Akhir Juni 2024

Whats New
Jadi Plt Kepala Otorita IKN, Basuki Diminta Selesaikan Masalah Pertanahan

Jadi Plt Kepala Otorita IKN, Basuki Diminta Selesaikan Masalah Pertanahan

Whats New
Harga Beras Kian Turun, Mei 2024 Terjadi Deflasi 0,03 Persen

Harga Beras Kian Turun, Mei 2024 Terjadi Deflasi 0,03 Persen

Whats New
Kualifikasi Piala Dunia 2026, Bank Mandiri Jual Tiket Pertandingan Indonesia di Livin’ Sukha

Kualifikasi Piala Dunia 2026, Bank Mandiri Jual Tiket Pertandingan Indonesia di Livin’ Sukha

Whats New
Waspada, Modus Penipuan Paylater dan Kartu Kredit Catut Nama BCA

Waspada, Modus Penipuan Paylater dan Kartu Kredit Catut Nama BCA

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Jaga NPL di Level 3 Persen, BRI Jual Agunan Kredit Bermasalah

Jaga NPL di Level 3 Persen, BRI Jual Agunan Kredit Bermasalah

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja IT dan Pramugari, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja IT dan Pramugari, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Hari Terakhir, Ini Cara dan Syarat Daftar Kartu Prakerja Gelombang 69

Hari Terakhir, Ini Cara dan Syarat Daftar Kartu Prakerja Gelombang 69

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com