Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilirisasi Disebut Akan Ciptakan "Green Jobs", Apa Saja?

Kompas.com - 23/01/2024, 18:00 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, hilirisasi di Indonesia bisa menciptakan 19 juta lapangan pekerjaan baru, termasuk sektor yang belum pernah ada sebelumnya.

“Dalam riset kita, jika kita bergeser ke ekonomi hijau ada 19 juta lapangan pekerjaan yang terbuka. Dari 19 juta lapangan kerja itu, akan muncul profesi baru,” kata Bhima kepada Kompas.com, Senin (22/1/2024).

Ini merespons pernyataan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 2 Gibran Rakabuming Raka yang mengatakan, melalui hilirisasi Indonesia akan keluar dari middle income trap.

“Dengan hilirisasi, kita akan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri. Dengan hilirisasi, kita akan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya,” kata Gibran dalam debat cawapres Minggu (21/1/2024).

Gibran mengatakan, perlu ada pembangunan transisi menuju energi hijau yang mana ini akan membuka potensi munculnya green jobs. Dia menjelaskan, Green Jobs merupakan peluang kerja di bidang kelestarian lingkungan.

Green jobs ini adalah tren peluang kerja masa kini dan masa depan,” ungkap Gibran.

Baca juga: CEK FAKTA: Gibran Sebut Potensi Green Jobs di Indonesia Bisa Mencapai 5 juta

Profesi baru

Menurut Bhima, beberapa profesi baru yang tercipta dari hilirisasi, di antaranya, operator energi terbarukan, baik mikro, hidro, angin hingga PLTS. Kemudian, ada juga pekerja yang tercipta untuk memproduksi komponen dari pembangkit EBT.

Selanjutnya, munculnya pusat keterampilan baru, seperti sekolah fokasi yang menyediakan keahlian, pelatihan termasuk untuk transisi energi, serta mempersiapkan pekerjadi PLN terkait kebijakan pensiun dini PLTU.

“Mereka bisa direalokasikan ke pekerjaan lainnya. Jadi, di ekosistemnya ada banyak sekali. Belum lagi kemudian bicara soal mobil listrik, ada juga berkaitan dengan sertifikasi hijau, surveyor, ESG, hingga sustainability report,” tambah dia.

Baca juga: Gibran: Pengembangan Hilirisasi Bisa Buka 5 Juta Lapangan Kerja Green Job

Sebelumnya dalam debat kedua Cawapres, Calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka mengatakan, pihaknya berjanji akan membuka 19 juta lapangan pekerjaan dengan memaksimalkan pembangunan hilirisasi sumber daya alam.

Dari angka ini, 5 juta di antaranya akan fokus pada green job atau peluang kerja di bidang kelestarian.

“Jika agenda hilirisasi pembangunan dilanjutkan, transisi energi hijau, kita kawal, akan membuka 19 juta lapangan pekerjaan untuk generasi muda, kaum perempuan,” ujar Gibran dalam debat ke-2 cawapres di Senayan JCC, Minggu (21/1/2024).

“5 juta di antaranya adalah green job. Ini adalah peluang kerja di bidang kelestarian . Ini adalah tren peluang kerja masa kini dan masa depan," sambung dia.

Dia menilai, Indonesia patut bersyukur lantaran memiliki Sumber Daya Alam yang kaya. Namun, semua itu bisa dirasakan manfaatnya jika dilakukan kerjasama Pentaheliks agar cita-cita Indonesia dalam hilirisasi bisa terbangun. “Dengan hilirisasi itu kita jangan lagi mengirim barang mentah,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com