Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Tom Lembong Beri Contekan ke Jokowi, Luhut: Anda Jangan Geer

Kompas.com - 25/01/2024, 02:31 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan mengkritik habis-habisan kepada Thomas Lembong alias Tom Lembong yang merupakan salah satu Co-captain 2 Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN).

Thomas Lembong sendiri adalah mantan Menteri Perdagangan dan Kepala BKPM di periode pertama pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Luhut menyindir pernyataan Tom Lembong soal pemberian contekan atau catatan kepada Presiden Jokowi saat masih berada di lingkaran Istana.

"Anda jangan GR juga bilang kasih note kepada ayahnya Mas Gibran (Jokowi), memang hanya Tom Lembong saja? Yang paling banyak kasih note kepada Pak Presiden (Jokowi) adalah Bu Menteri Luar Negeri Retno," klaim Luhut dalam video yang diunggah di akun Instagram miliknya dikutip pada Kamis (25/1/2024).

Baca juga: Luhut: Tidak Benar Pabrik Tesla di Shanghai Menggunakan 100 Persen LFP...

Menurut Luhut, seorang menteri yang memberikan catatan untuk atasannya itu memang sudah jadi bagian dari tugasnya. Dan catatan kepada Presiden juga biasa dilakukan oleh menteri lainnya.

"Dan itu bukan terjadi pada Presiden Jokowi saja, semua kepala negara itu kalau bilateral pasti ada yang di belakang kasih note. Apakah karena Anda hebat melakukan itu? Tidak. Itu tugas Anda sebagai pembantu presiden, sebagai Menteri Perdagangan waktu itu dan sebagai Kepala BKPM," ucap dia.

Luhut kritik kinerja Tom Lembong

Luhut lalu mengkritik kinerja Tom Lembong saat masih menjabat sebagai Kepala BKPM. Di mana menurut klaim Luhut, Tom Lembong banyak mewariskan pekerjaan rumah kepada penerusnya, Bahlil Lahadalia.

"Anda harus refleksi juga apa sih yang Anda lakukan sebagai Menteri Perdagangan, coba tanya dirimu. Waktu Anda (Kepala) BKPM, apa yang anda lakukan? Anda kan ditugasi untuk online single submissions (OSS)," beber Luhut.

Baca juga: Banjir Susu Impor dan Nasib Peternak Sapi Perah Rakyat yang Merana

"Saya ingat betul itu bagaimana Anda curhat ke saya, tapi itulah, sampai Anda meninggalkan kabinet tidak pernah selesai OSS," kata Luhut lagi.

Untuk diketahui saja, pernyataan Thomas Lembong yang memberikan catatan untuk Presiden Jokowi sendiri merupakan tanggapannya setelah namanya disebut-sebut oleh Gibran Rakabuming dalam Debat Cawapres 2024.

Kala debat, Gibran berseloroh kalau Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sangat mengandalkan catatan dari Tom Lembong saat menjawab pertanyaan di sesi tanya jawab.

Profil Thomas Lembong

Sebelum masuk menjadi anggota kabinet di periode pertama Presiden Jokowi, karier Tom Lembong bisa dibilang sangat mentereng. Ia sudah makan asam garam sebagai analis dan bankir di berbagai institusi keuangan, baik di dalam maupun di luar negeri.

Lulus dari kuliah, Tom Lembong memulai kariernya pada tahun 1995 di Divis Ekuitas Morgan Stanley (Singapore) Pte.Ltd. Kemudian menjadi bankir investasi di Deutsche Securities Indonesia dari tahun 1999 hingga 2000.

Baca juga: Luhut Bantah Tom Lembong soal Tesla Tak Lagi Pakai Nikel

Pada tahun 2000 hingga 2002, Tom Lembong menjabat sebagai kepala divisi dan wakil presiden senior di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Lalu bekerja Farindo Investments dari tahun 2002-2005.

Diketahui, Tom Lembong adalah salah satu pendiri, Chief Executive Officer, dan Managing Partner di Quvat Management Pte. Ltd, sebuah dana ekuitas swasta yang didirikan pada tahun 2006.

Ia juga berasal dari keluarga yang cukup berpengaruh di Tanah Air. Tom Lembong diketahui adalah keponakan Eddie Lembong, pria Minahasa yang mendirikan PT Pharos Indonesia, salah satu perusahaan farmasi terbesar swasta.

Keluarga Thomas Lembong juga diketahui sebagai pemilik perusahaan jaringan bioskop PT Graha Layar Prima Tbk (BlitzMegaplex) dan Apotek Century.

Baca juga: Luhut Ceramahi Thomas Lembong: Intelektualitas Anda Saya Ragukan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Whats New
Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 20 Mei 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Harga Bahan Pokok Senin 20 Mei 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Simak, Ini Cara Cek Lolos Tidaknya Seleksi Prakerja 2024

Simak, Ini Cara Cek Lolos Tidaknya Seleksi Prakerja 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com