Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadwal KA Argo Parahyangan Berkurang Drastis, demi Whoosh?

Kompas.com - 31/01/2024, 11:51 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) membenarkan kalau ada pengurangan jadwal Kereta Api (KA) Argo Parahyangan relasi Gambir (Jakarta) ke Kota Bandung per Januari 2024.

Menurut keterangan KAI, jumlah perjalanan KA Argo Parahyangan sebelumnya mencapai 14 perjalanan dalam sehari. Namun pada tahun 2024 berkurang menyisakan 6 perjalanan sehari untuk rute Stasiun Gambir-Bandung dan sebaliknya.

Hilangnya sejumlah jadwal perjalanan KA Argo Parahyangan sebelumnya memang ramai di media sosial. Bahkan beberapa warganet menyebut, sebagian jadwal kereta Argo Parahyangan yang hilang adalah rute saat jam sibuk (peak hours) yang jumlah penumpangnya cukup padat.

Banyak yang beranggapan, jumlah frekuensi keberangkatan KA Argo Parahyangan yang dipangkas lebih dari separuh ini berkaitan dengan beroperasinya Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) atau Kereta Cepat Whoosh.

Baca juga: Nasib KA Argo Parahyangan, Separuh Lebih Jadwalnya Kini Lenyap

Terlebih lagi, belakangan juga ramai kabar yang dibahas di media sosial kalau Kereta Cepat Whoosh sepi penumpang. Misalnya saja unggahan salah seorang penumpang pada media sosial X atau Twitter yang menunjukkan gerbong Kereta Cepat Whoosh kosong melompong.

KAI buka suara

VP Public Relations KAI Joni Martinus membenarkan ada pengurangan frekuensi perjalanan KA Argo Parahyangan secara signifikan. Namun ia membantah, kalau pengurangan jadwal itu berkaitan dengan Kereta Cepat Whoosh.

"Bukan (untuk Whoosh), lebih kepada penyesuaian jadwal dengan adanya KA-KA baru," ujar Joni dikutip pada Rabu (31/1/2024).

Menurut Joni, KAI mengurangi jadwal KA Argo Parahyangan agar bisa disesuaikan dengan jadwal perjalanan kereta api baru seperti KA Papandayan, KA Pangandaran, KA Malabar yang kini melayani rute Bandung-Malang, dan KA Lodaya Tambahan.

Baca juga: Perbedaan Tawaran China dan Jepang soal Rute dan Lokasi Stasiun KCJB

Sementara itu General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Eva Chairunisa, menjelaskan tidak ada kaitan antara pengurangan frekuensi Argo Parahyangan dengan upaya mendongkrak jumlah penumpang Whoosh.

Eva bilang, banyak penumpang Kereta Cepat Whoosh berasal dari masyarakat yang selama ini adalah pengguna kendaraan pribadi dalam melakukan perjalanan dari Bandung ke Jakarta atau sebaliknya.

"Melalui survei random penumpang Whoosh di Stasiun Halim 48 persen itu merupakan penumpang yang sebelumnya menggunakan kendaraan pribadi," ujar dia.

Mengenai jumlah penumpang Kereta Cepat Whoosh yang disebut berkurang, Eva menjelaskan, tingkat keterisian tempat duduk atau okupansi Whoosh memang tidak selalu di angka 100 persen.

Baca juga: Kilas Balik Kereta Cepat, Minta Konsesi 50 Tahun, tapi Ditolak Jonan

Adapun saat ini, dia mengklaim tingkat okupansi Whoosh masih di atas 50 persen yaitu sekitar 60-70 persen di hari kerja.

"Saat ini okupansi whoosh memang tidak selalu di angka 100 persen karena yang namanya transportasi pasti ada jam sibuk dan non-sibuknya," ucapnya.

Untuk diketahui saja, meski sama-sama dioperasikan KAI, baik Argo Parahyangan maupun Kereta Cepat Whoosh adalah transportasi yang saling bersaing memperebutkan penumpang antara Jakarta dan Bandung.

Harga tiket KA Argo Parahyangan sebesar Rp 150.000 untuk kelas ekonomi, kelas eksekutif Rp 200.000, kereta Luxury Rp 500.000, dan kereta Panoramic Rp 400.000.

Baca juga: Pernah Dilawan Jonan, Konsesi KCJB Kini Malah Diizinkan Jadi 80 Tahun

Sedangkan harga tiket Whoosh untuk kelas premium ekonomi berkisar Rp 150.000-Rp 250.000, bisnis Rp 450.000, dan first class Rp 600.000.

Meski waktu tempunya lebih lama yakni sekitar 3 jam 15 menit, KA Argo Parahyangan punya keunggulan yakni berhenti langsung di tengah kota, baik di Gambir (Jakarta Pusat) maupun Kebon Kawung (Kota Bandung).

Sementara Whoosh yang waktu tempuhnya lebih cepat yakni sekitar 30 menit, penumpang hanya sampai di Padalarang Kabupaten Bandung Barat. Untuk menuju ke Kota Bandung, penumpang harus menyambung dengan menaiki kereta feeder.

Sementara untuk di Jakarta, lokasi stasiun Kereta Cepat Whoosh juga berada di pinggiran, yakni Halim yang merupakan perbatasan Jakarta-Bekasi.

Baca juga: Jonan Dulu Bilang, Jakarta-Bandung Terlalu Pendek untuk Kereta Cepat

(Penulis: Isna Rifka, Yohana Artha Uly | Editor: Erlangga Djumena, Sakina Rachma Setiawan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com