Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas dan Perak Diproyeksikan Tumbuh sampai Akhir Tahun

Kompas.com - 05/02/2024, 14:38 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga logam mulia seperti emas dan perak diproyeksikan akan naik pada 2024. Hal tersebut akan terjadi di tengah ekspektasi, bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve yang akan memangkas suku bunga.

Ahli strategi logam mulia bank investasi UBS Joni Teves mengatakan, harga emas akan terdorong lebih tinggi karena pelonggaran suku bunga The Fed.

"Hal ini juga terjadi karena dollar yang lebih lemah," kata dia dikutip dari CNBC, Senin (5/2/2024).

Baca juga: Cara Investasi Emas bagi Pemula agar Untung

Ia mengatakan, harga emas dapat mencapai 2.200 dollar AS per ounce. Angka tersebut setara Rp 34,5 juta pada kurs Rp 15.707 per dollar AS.

Joni menjelaskan, harga emas cenderung memiliki hubungan terbalik dengan suku bunga. Artinya, ketika suku bunga turun, emas menjadi lebih menarik untuk dibeli dibandingkan obligasi.

Obligasi dinilai memberikan imbal hasil yang lebih lemah ketika suku bunga rendah.

Suku bunga yang lebih rendah juga nantinya akan membuat dollar AS melemah. Itu membuat harga emas lebih murah bagi pembeli internasional dan meningkatkan permintaan.

Baca juga: Begini Cara Memulai Investasi Emas dengan Modal Rp 100.000

Meskipun masih banyak ketidakpastian mengenai waktu dan tingkat penurunan suku bunga, UBS tetap mempertahankan ekspektasinya terhadap Federal Reserve untuk melonggarkan kebijakannya.

Pekan lalu, The Fed mengumumkan keputusannya untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah pada bulan Januari.

Daya tarik emas batangan sebagai safe haven aset meningkat setelah terjadap perang sirael dan Hamas pada 7 Oltober 2023.

“Kami yakin investor akan mulai menambah alokasi pada emas dalam kondisi dimana terdapat banyak ketidakpastian makro [dan] risiko geopolitik,” terang Joni.

Baca juga: Cara Beli Investasi ORI025 melalui Bareksa

Setali tiga uang, logam mulia yang lain yakni perak juga naik daun sebagai aset yang lebih aman secara geopolitik dan aman dibandingkan dengan emas.

Beberapa pihak menyebutkan, kinerja emas dalam beberapa tahun terbilang buruk. Meskipun demikian, kondisi dapat berbalik ketika nanti The Fed menurunkan suku bunga.

"Dalam skenario ketika The Fed melakukan pelonggaran, kami pikir perak dapat memberikan kinerja yang sangat baik. Ini cenderung mengungguli pergerakan emas,” terang Teves.

Baca juga: Simak 4 Tips Investasi Emas untuk Investor Pemula

“Perak cukup banyak mengungguli emas Jadi masih banyak yang harus dilakukan dan saya pikir langkah ini bisa sangat dramatis,” tambahnya.

Sebagai gambaran, kinerja perkat sangat terkait dengan perekonomian. Hal ini lantaran perak digunakan dalam benyak industri, seperti panel surya, perhiasan, dan elektronik.

Sedikit catatan, emas terakhir diperdagangkan pada 2,052 dollar AS per ons, sedangkan perak dihargai 22,69 dollar AS per ons.

Baca juga: Tips Memulai Investasi Emas dari CEO Hartadinata Abadi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com