Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Impor KRL dari China, Luhut Sebut Buat Tunggu Produksi INKA Rampung

Kompas.com - 07/02/2024, 20:00 WIB
Yohana Artha Uly,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, keputusan mengimpor tiga rangkaian KRL baru dari China hanya sementara saja sembari menunggu produksi dalam negeri rampung.

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) diketahui telah meneken kontrak impor tiga rangkaian KRL baru senilai Rp 783 miliar dari perusahaan asal China, CRRC Sifang Co Ltd pada 31 Januari 2024.

Di sisi lain, KCI juga sudah memesan 16 rangkaian KRL baru dari PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA.

"Itu bridging (menjembatani) saja yang tiga kereta, sambil kita membangun dengan INKA di (pabrik) Banyuwangi dan Madiun, supaya buatan dalam negeri," ujar Luhut saat ditemui di Kantor Kemenko Marves, Jakarta, Rabu (7/2/2024).

Baca juga: Tiga Negara Bersaing Pasok KRL ke RI, Pilihan Jatuh ke China

Menurutnya, keputusan impor KRL baru dari China ini sudah dibahas dalam rapat koordinasi yang dipimpinnya dengan melibatkan stakeholder terkait, seperti Kementerian BUMN, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian, hingga INKA.

Mulanya KCI ingin melakukan impor KRL bekas dari Jepang, namun pada akhirnya batal karena tak mendapat restu dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Sesuai aturan, KCI harus mengimpor KRL baru.

Maka dari itu, saat ini dilakukan pengadaan KRL baru dengan impor dari China.

"Kan ngapain kita impor bekas, impor saja sekalian yang jadi (baru). Tapi yang 3 ini (KRL impor dari China) bridging untuk membangun yang semua dalam negeri," jelas Luhut.

Baca juga: KCI Mau Tambah Lagi 8 KRL Baru, Lelang Segera Dilakukan

 


Adapun keputusan memesan KRL dari China dilakukan setelah KCI menolak tawaran dari perusahaan asal Jepang, J-TREC. Sementara CRRC Sifang yang memproduksi KRL tersebut, juga merupakan produsen armada Kereta Cepat Whoosh.

Kondisi itu pun menimbulkan dugaan di publik bahwa adanya ancaman dari China Development Bank (CDB) yang akan menahan pemberian utang ke proyek Kereta Cepat Whoosh jika RI pilih Jepang.

Terkait dugaan tersebut, Luhut justru mengaku belum mendengarkan kabar itu. "Oh, baru tahu saya soal itu," ungkap dia.

Baca juga: Pilih Impor KRL dari China, KCI Bantah Ada Konflik Kepentingan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com