Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

74 Tahun, BTN Telah Salurkan KPR untuk 5,2 Juta Unit Rumah

Kompas.com - 09/02/2024, 12:39 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) TBK memasuki usia ke-74 tahun pada Jumat (9/2/2024).

Dalam peringatan ulang tahunnya, perseroan menyatakan terus fokus berkontribusi sebagai bank fokus pembiayaan perumahan dan mengemban amanah untuk bisa mewujudkan mimpi rakyat Indonesia memiliki rumah impian.

Dalam usia yang ke-74 tahun, BTN telah membuktikan kepada pemerintah, stakeholder dan rakyat Indonesia untuk terus setia mengemban amanah melakukan pembiayaan perumahan khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Baca juga: Peluang BTN Lahirkan Bank Syariah Terbesar Kedua di Indonesia

 

Ilustrasi KPR FLPP.FREEPIK/JCOMP Ilustrasi KPR FLPP.

Dari total 5,2 juta unit rumah yang telah dibiayai BTN selama 74 tahun, sekitar 4,05 juta dinikmati oleh MBR melalui fasilitas KPR Subsidi.

“Kami telah membuktikan posisi kami sebagai bank yang paling banyak menyalurkan pembiayaan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Kami merupakan mitra pemerintah yang aktif dalam mensejahterakan rakyat dari sisi papan kepemilikan rumah,” ujar Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu dalam keterangan resmi.

Dalam perjalanannya, imbuh Nixon, BTN terus melakukan elaborasi bisnis pembiayaan, yang sebelumnya hanya fokus pada pembiayaan rumah pertama, kini sudah melangkah lebih jauh dengan menerapkan strategi Beyond KPR pada dua tahun terakhir.

Dengan strategi bisnis Beyond KPR, BTN menangkap potensi pembiayaan, melalui cross selling kepada nasabah captive, seperti Kredit Ringan Tanpa Agunan (KRING), Kredit Agunan Rumah (KAR), dan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Baca juga: BTN Sudah Salurkan KPR Rp 52 Triliun ke Sektor Informal

Lebih lanjut Nixon mengungkapkan, selain beyond KPR, BTN dalam beberapa tahun terakhir telah berhasil mengimplementasikan transformasi-transformasi yang membawa kinerja perusahaan semakin baik.

Direktur BTN Nixon LP Napitupulu dalam konferensi pers, Rabu (6/9/2023)KOMPAS.com/ AGUSTINUS RANGGA RESPATI Direktur BTN Nixon LP Napitupulu dalam konferensi pers, Rabu (6/9/2023)

Adapun beberapa transformasi yang telah berhasil diwujudkan yakni pada tahun 2021, perseroan telah berhasil melakukan transformasi untuk pertumbuhan berkelanjutan.

“Dalam transformasi ini, kami berusaha mengoptimalkan kontribusi pada program KPR subsidi dan meningkatkan KPR Non Subsidi melalui Kerjasama Developer Agen Properti, Mengembangkan skema KPR yang menyasar generasi milenial,” ujar dia.

Tansformasi selanjutanya, pada tahun 2022, BTN melakukan transformasi perluasan bisnis berbasis ekosistem perumahan. Dalam transformasi ini, perseroan meningkatkan kredit high yield beyond mortgage melalui cross selling kepada nasabah captive.

Baca juga: BTN Sediakan KPR Syariah, Jangka Waktu hingga 30 Tahun

Kemudian pada tahun 2023 lalu, transformasi yang dilakukan perseroan yakni mengembangkan bisnis yang selaras dengan era disrupsi digital untuk menguasai ekosistem perumahan.

“Dalam transformasi ini, kami fokus pada penghimpunan DPK Low Cost dengan meningkatkan CASA pada segmen ritel dan institusi serta membangun kapabilitas untuk peningkatan CASA pada wholesale banking,” ungkap Nixon.

Nixon menyatakan, tahun ini, BTN akan fokus pada transformasi untuk memperluas area bisnis dan menyediakan solusi keuangan terintegrasi.

Adapun untuk mengimplementasikan hal tersebut, perseroan akan melakukan percepatan digital banking dan digitalisasi proses secara massif yang mendukung pengembangan bisnis berbasis ekosistem perumahan sebagai sumber pertumbuhan baru.

Baca juga: Cara Beli Token Listrik lewat ATM BTN dan Mobile Banking

Dengan berbagai transformasi yang telah dan akan dilakukan BTN tersebut, Nixon optimistis pada tahun 2025 perseroan akan berhasil mewujudkan visi menjadi The Best Mortgage Bank in Southeast Asia pada tahun 2025.

Pada tahun depan rencananya, transformasi yang akan diimplementasikan perseroan adalah menjadi One Stop Financial Solution dalam ekosistem perumahan.

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menggelar ajang BTN Jakarta Wedding Festival 2023 pada 24-26 November 2023 di Jakarta Convention Center (JCC).DOK. PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menggelar ajang BTN Jakarta Wedding Festival 2023 pada 24-26 November 2023 di Jakarta Convention Center (JCC).

“Dalam fase ini perseroan akan menggenjot peningkatan sumber fee berbasis layanan dan transaksional terutama pada bisnis wealth management digital banking dan corporate,” sebut Nixon.

Lebih jauh Nixon menuturkan, salah satu turunan dari transformasi bisnis yang dilakukan perseroan adalah mengubah model bisnis Kantor Cabang Pembantu (KCP). Dulu KCP BTN yang berjumlah 537 hanya sekedar ada saja untuk melayani nasabah.

Baca juga: BTN Prediksi Penjualan Rumah Tumbuh hingga 12 Persen Tahun Ini

Tetapi sejak tahun 2022 lalu model bisnis KCP diubah. Mulai tahun ini KCP bakal memiliki neraca dan laporan untung-rugi sendiri. Ibarat buku rapot, angka-angka yang tertera di dalam neraca itu akan menjadi bahan manajemen dalam menilai kinerja KCP dan pegawai.

“Penilaian produktivitas KCP hanyalah bagian dari transformasi kantor cabang yang sudah berjalan di BTN sejak April 2022. Melalui transformasi tersebut, kini KCP lebih fokus pada bisnis (kontribusi margin) ketimbang operasional,” katanya.

Dengan lebih fokus pada bisnis, organisasi KCP pun mengalami perubahan. Sekarang KCP terbagi dalam tiga tipe bisnis yakni general, consumer dan SME sub-branch.

Baca juga: BTN Bidik Dana Nasabah Prioritas Rp 57 Triliun

Tak hanya mengubah model bisnis dan tipe KCP, transformasi juga mencangkup penyelarasan key performace indicator (KPI). Mulai tahun ini semua KCP sudah bisa diukur sampai di mana kontribusinya terhadap profitabilitas perusahaan.

“Nanti, setiap bulan produktivitas KCP kami nilai,” ujarnya.

Dulu, pengukuran yang dilakukan manajemen lebih kepada volume bisnis. Belum diukur secara spesifik bagaimana kontribusi profitabilitas masing-masing KCP. Dalam menjalankan model bisnis baru ini, KCP tidak hanya mengejar pertumbuhan aset.

"Kalau hanya tumbuh saja tapi manajemen risikonya jelek, tentu tidak baik buat perusahaan,” katanya.

Baca juga: Genjot Nasabah dan Dana Murah, BTN Gelar Travel Xperience ke Chicago-Finlandia

Selain itu, KCP perlu memperhatikan pentingnya pengendalian biaya,karena pada akhirnya akan berpengaruh pada profitabilitas.

“Jangan hanya pengeluarkan biaya tanpa menghitung berapa return yang dihasilkan,” ucap Nixon.

Alhasil, Nixon menegaskan, melalui perubahan model bisnis KCP tersebut, kini jumlah KCP yang masuk dalam kategori sangat produktif dan produktif telah mencapai 257 unit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com