“Perusahaan membutuhkan bantuan dari pemerintah untuk mengatasinya. Mengingat kejahatan siber adalah masalah internasional, kolaborasi dan koordinasi antarnegara bisa menjadi upaya besar untuk menghentikan serangan siber,” jelasnya.
Di sisi lain, Dr. Steve mengatakan, perusahaan juga perlu menggunakan teknologi terkini untuk meningkatkan keamanan data pelanggan, seperti memanfaatkan two-factor authentication dan vulnerability assessment and penetration testing (VAPT).
Dia juga optimistis dengan Privacy Enhancing Technologies (PETs) yang mencakup metode untuk menjaga data tetap anonim sambil tetap mempertahankan kegunaannya dan memproses data terenkripsi.
Dr. Steve juga mengatakan pentingnya menggabungkan keamanan siber ke dalam proses desain, khususnya dalam pengalaman pengguna untuk platform e-commerce.
“Filosofinya adalah keamanan siber harus diutamakan tanpa mengganggu aktivitas pengguna karena orang cenderung mengabaikan tindakan-tindakan keamanan aplikasi/layanan,” ujarnya.
Untuk diketahui, JCU, Singapore menawarkan program Bachelor of Cybersecurity yang membekali mahasiswanya dengan keahlian data privacy, risk assessment, dan security system design.
Dr. Steve menjelaskan, ada berbagai profesi di bidang keamanan siber, seperti Chief Information Security Officer (CIO) yang akan menjawab pertanyaan dari regulator ketika ada masalah pelanggaran data.
“Kami juga melatih ethical hackers. Ada layanan profesional di mana para profesional akan mencari kesalahan dalam sebuah sistem untuk tujuan agar bisa diperbaiki, bukan dieksploitasi,” katanya.
JCU, Singapore pun mengajarkan tentang manajemen risiko yang tidak hanya berfokus pada keamanan siber, tetapi juga bisnis secara umum.
“Kami menyiapkan berbagai hal kepada mahasiswa kami dan mereka bisa memilih pekerjaan apakah lebih pada aspek teknologis atau bisnis,” jelasnya.
Dia mengatakan, keamanan siber menjadi isu besar dalam beberapa tahun belakangan. Hal ini pun diiringi dengan permintaan yang besar terhadap pekerjaan ini.
Baca juga: Ahli Keamanan Siber Soroti soal Sirekap Salah Pindai Perolehan Suara
"Perhatian terhadap keamanan siber terus bertumbuh dan kita tidak memiliki cukup profesional untuk tahap sekarang. Untuk itu, kami di JCU, Singapore membantu mempersiapkan pemenuhan kebutuhan tersebut," ungkapnya.
Lebih dari itu, Dr. Steve mengatakan, keamanan siber telah menjadi fundamental skill yang perlu diajarkan bersama matematika, geografi, atau bahkan sejarah di sekolah.
“Keamanan siber perlu menjadi bagian dari pembelajaran siswa dan tidak bisa dimulai dari universitas. Semua orang perlu tahu tentang keamanan siber meskipun dia tidak ingin menjadi profesional di bidang ini,” ujarnya.
Pelajari lebih lanjut mengenai program perkuliahan yang ada di James Cook University di www.jcu.edu.sg atau menghubungi James Cook University, Singapore melalui e-mail andrew.lim@jcu.edu.au.
Baca juga: Melihat Gagasan Anies, Prabowo, dan Ganjar soal Keamanan Siber di Indonesia...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.