Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Hindari Pencurian Data Pribadi di Era Belanja Online, Dosen JCU Singapore Bagikan Tips Ini

Kompas.com - 17/02/2024, 09:00 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

Dia mencontohkan, terdapat pertumbuhan jumlah aplikasi jahat yang mencoba mengambil alih ponsel pintar dan membobol data bank di Singapura. 

Ketika aplikasi perbankan mulai menggulirkan proteksi, aplikasi-aplikasi jahat tersebut mulai menargetkan platform e-commerce.

“Kita perlu menjaga sistem operasi ponsel tetap up to date. Perhatikan juga keamanan aplikasi yang kita install, terutama jika tidak berasal dari pengembang yang ada di platform resmi, seperti App Store,” ujarnya. 

Dr. Steve juga mengajak masyarakat menumbuhkan rasa penasaran dan skeptisisme terkait semua hal, termasuk dalam keamanan siber.

"Bertanyalah 'apa yang aplikasi/layanan ini mau?' atau 'apakah ini aman',” ungkapnya.

Jika menjadi korban data breach

Dr. Steve mengatakan, setelah mengalami data breach, individu harus waspada terhadap peningkatan upaya phishing atau penipuan online melalui informasi palsu yang dibuat semirip mungkin dengan aslinya.

Baca juga: Gelar Pertemuan secara Hybrid, JCU Singapore Sambut Hangat Para Mahasiswa Baru beserta Keluarga

Dia meminta korban memeriksa email yang mencurigakan dan memperbarui kata sandi di berbagai layanan. 

“Pantau juga bank untuk mengetahui apakah ada transaksi mencurigakan atau anomali pada kartu kredit atau platform pembayaran lainnya,” jelasnya.

Dr. Steve juga menyarankan korban meminta bank untuk menerbitkan penerbitan ulang kartu layanan perbankan jika merasa ada ketidakpastian terkait keamanan kartu tersebut setelah menggunakannya pada platform e-commerce

Masyarakat juga bisa menuntut perusahaan yang mengalami kebocoran data dan mendapatkan kerugian finansial meskipun keberhasilannya tidak pasti.  

Dia mencontohkan, korban serangan pada aplikasi perbankan yang uangnya dikeruk habis bisa mendapatkan ganti rugi. Namun, bank menolak untuk menjadikan ini sebagai preseden atau melakukannya kepada semua orang.

Baca juga: Serunya Reuni Alumni JCU Singapore, dari Nostalgia hingga Kolaborasi Bersama

Meski begitu, Dr. Steve mengatakan, opini publik berperan penting. Dalam konteks insiden serupa di e-commerce, kompensasi mungkin bisa diminta jika persyaratan hukum atau reputasi perusahaan yang terancam.

Dr. Steve juga menekankan perlunya regulasi untuk menetapkan standar dan praktik keamanan siber dalam e-commerce

Dalam hal ini, tata kelola mandiri dari industri, seperti dalam industri kartu pembayaran, dapat berperan dalam memastikan perlindungan pelanggan karena mereka membutuhkan sistem yang berintegritas dan menjaga reputasi. 

Dia juga menekankan peran penting pemerintah untuk membuat aturan yang bisa melindungi perusahaan e-commerce dan pelanggan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com