Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua GAPMMI: Harga Makanan Minuman Stabil Jelang Ramadhan

Kompas.com - 22/02/2024, 15:22 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) Adhi S Lukman mengatakan, harga makanan dan minuman masih stabil atau tidak mengalami kenaikan menjelang Ramadhan.

Adhi mengatakan, meski beberapa harga bahan pokok mengalami kenaikan, para pengusaha makanan dan minuman belum akan menaikkan harga produk.

"Kita tidak menaikkan harga produk dulu. Industri pangan menengah dan besar biasanya kita punya strategi untuk tidak menaikkan harga mendadak seperti ini, karena kenaikan harga itu rentetannya panjang mulai dari negosiasi ke ritel, distributor sampai ke pengaruhnya ke daya beli masyarakat," kata Adhi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (22/2/2024).

Baca juga: Waspadai Lonjakan Inflasi akibat Kenaikan Harga Beras

Adhi juga mengatakan, daya beli masyarakat saat ini terganggu menyusul harga bahan pokok kian melambung menjelang Ramadhan dan pendapatan yang tak bertambah.

"Dengan harga bahan pokok naik otomatis pengeluaran masyarakat untuk pangan sekunder dan lain pasti akan berkurang, kalau kita naikan harga juga ini akan berat ya bagi masyarakat," ujarnya.

Lebih lanjut, Adhi mengatakan, banyak strategi yang bisa dilakukan para anggota GAPMMI untuk menyiasati kondisi saat ini di antaranya, mencari alternatif bahan baku, mengurangi margin keuntungan, dan melakukan efisiensi biaya lainnya.

"Kemudian biaya-biaya lainnya kita hemat apakah itu biaya promosi kita kurangi atau seperti apa seperti itu," ucap dia.

Baca juga: Daftar Harga Bahan Pokok yang Naik Jelang Ramadhan, Ada Beras dan Cabai


Untuk diketahui, harga sejumlah komoditas pangan menjelang Ramadan kian tak terkendali. Harga beras, cabai, hingga telur di tingkat nasional rata-rata meningkat beberapa hari terakhir.

Komisi Pengawas dan Persaingan Usaha (KPPU) akan memperhatikan kenaikan harga sembilan bahan pokok alias sembako menjelang Ramadhan nanti.

Ketua KPPU M. Fanshurullah Asa mengungkapkan, sembako menjadi komoditas yang harganya paling sering naik hingga mengalami kelangkaan.

“Puasa dan Lebaran nanti, unggas, daging, bawang putih akan kita pantau terus. Walaupun selama ini dari sisi penegakan hukumnya sudah bagus tapi tetap akan kita pantau kenaikan harganya,” ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (6/2/2024).

Baca juga: Harga Beras Melambung Tinggi, BI Beberkan Hitung-hitungan Dampaknya ke Inflasi

Anggota komisi KKPU Gopprera Panggabean mengatakan, biasanya jenis sembako yang paling sering mengalami kenaikan harga yang tidak masuk akal adalah beras dan jagung. Kemudian disusul dengan kelangkaan sembako lain seperti minyak goreng.

KPPU pun akan memakai harga acuan yang ditentukan oleh pemerintah untuk melihat apakah kenaikan harga nantinya masih logis atau sebaiknya.

"Karena kan harga acuan itu sudah ada indikator yang dibuat pemerintah, ketika kenaikan harga jauh di atas harga acuan itu jadi patokan untuk kita selidiki apakaha da monopoli atau tidak,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com