Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Kertas Baru Bergambar Raja Charles III Segera Beredar di Inggris

Kompas.com - 22/02/2024, 15:15 WIB
Filipi Jhonatan Partogi Situmorang,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber BBC

LONDON, KOMPAS.com - Bank sentral Inggris Bank of England resmi mengumumkan uang kertas baru bergambar Raja Charles III akan mulai beredar pada 5 Juni 2024 mendatang.

Ini menjadi momen bersejarah karena Raja Charles III adalah monarki kedua yang ditampilkan di uang kertas poundsterling.

Dikutip dari BBC, Kamis (22/2/2024), Gubernur Bank of England, Andrew Bailey, menyatakan, pihaknya sangat bangga merilis desain uang kertas baru yang akan mengusung potret Raja Charles III.

Baca juga: Mengenal Poundsterling dan Sejarahnya Jadi Mata Uang Tertua di Dunia

Ilustrasi uang kertas poundsterling.SHUTTERSTOCK/ALEX SEGRE Ilustrasi uang kertas poundsterling.

Meskipun Raja Charles III akan muncul di uang kertas pecahan 5, 10, 20, dan 50 poundsterling, sisi belakangnya akan tetap menghormati tokoh-tokoh ikonik Inggris, seperti Winston Churchill, Jane Austen, JMW Turner, dan Alan Turing.

Skema warna dan pola yang diperkenalkan sejak beralih ke bahan polimer pada tahun 2017 akan tetap dipertahankan.

Transisi ke uang kertas poundsterling bergambar Raja Charles III akan dilakukan secara bertahap.

Bank of England menekankan bahwa uang kertas lama yang menampilkan Ratu Elizabeth II akan tetap sah. Uang kertas bergambar mendiang Ratu Elizabeth II akan terus beredar sampai mengalami kerusakan, di mana pada saat itu akan diganti dengan uang baru.

Baca juga: Poundsterling Melemah, Pariwisata Inggris Merekah

Masyarakat Inggris Raya akan memiliki kesempatan untuk menukarkan sejumlah terbatas uang kertas lama dengan uang kertas bergambar Raja Charles III melalui Bank of England.

Pengenalan uang kertas bergambar Raja Charles III mengikuti rilis koin yang menampilkan sang Raja pada Desember 2022.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com