Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bank Terbesar di Eropa Ini Melonjak 80 Persen, Apa Penyebabnya?

Kompas.com - 22/02/2024, 15:35 WIB
Filipi Jhonatan Partogi Situmorang,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber BBC

LONDON, KOMPAS.com - Laba bank terbesar di Eropa, yakni Hongkong and Shanghai Banking Corporation (HSBC) melonjak hampir 80 persen pada tahun 2023.

HSBC melaporkan laba sebesar 30,3 miliar dollar AS atau 24 miliar poundsterling. Lonjakan laba ini terutama didorong oleh tingkat bunga yang tinggi dan kebijakan bank sentral global.

Faktor utama di balik lonjakan laba HSBC adalah margin bunga bersih yang meningkat.

Baca juga: HSBC Proyeksikan Suku Bunga Acuan BI Bakal Turun Jadi 5 Persen

Ilustrasi bank.SHUTTERSTOCK/CREATIVE LAB Ilustrasi bank.

"Mereka (HSBC) telah mengalami peningkatan yang cukup besar dalam apa yang kita sebut sebagai margin keuntungan bersih, yaitu perbedaan antara jumlah yang mereka kenakan kepada peminjam dan jumlah yang mereka bayarkan kepada deposito," kata analis perbankan Frances Coppola, dikutip dari BBC, Kamis (22/2/2024).

"Itu benar-benar menjadi pendorong utama dari peningkatan baik dalam pendapatan maupun laba," tambahnya.

Namun, kebijakan suku bunga tinggi diprediksi akan segera berakhir, meninggalkan bank dengan tantangan baru dalam mengoptimalkan pendapatan.

"Tapi kita harus mencatat bahwa lingkungan suku bunga tinggi akan berakhir," imbuh Coppola.

Baca juga: Dukung Bisnis Berkelanjutan, HSBC Indonesia Genjot Pembiayaan Hijau

Meskipun HSBC memperoleh sebagian besar laba dari pasar Asia, terutama China dan Hong Kong, perlambatan ekonomi dan krisis properti telah memengaruhi kinerja keuangannya.

Beban dari saham di Bank of Communications China juga menjadi faktor penting yang mempengaruhi kinerja keuangan HSBC.

Penurunan ekspektasi laba HSBC menggarisbawahi ketidakpastian dalam pasar keuangan global, di mana proyeksi sering kali berubah karena kondisi pasar yang kompleks.

 

Ilustrasi bank. SHUTTERSTOCK/ANTON_AV Ilustrasi bank.
Para analis telah mengantisipasi lonjakan yang lebih besar dari yang terjadi dalam kenyataan.

Baca juga: HSBC Sebut Ada Pertumbuhan Permintaan Kredit di Tengah Tahun Ini

Tidak hanya itu, keputusan HSBC untuk membayar dividen tinggi kepada pemegang saham dan melakukan pembelian kembali saham senilai miliaran dollar AS menunjukkan komitmen bank terhadap kesejahteraan investor jangka pendek.

Namun, langkah-langkah ini juga menimbulkan pertanyaan tentang keberlanjutan strategi keuangan bank.

"Kinerja laba rekor kami pada tahun 2023 memungkinkan kami untuk memberikan imbalan kepada para pemegang saham kami dengan dividen tahun penuh tertinggi sejak 2008," kata CEO HSBC Noel Quinn dalam sebuah pernyataan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

OJK: Sektor Jasa Keuangan Nasional Stabil

Whats New
Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Sentimen Konsumen di AS Melemah Imbas Inflasi dan Tingkat Bunga Tinggi

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Pengusaha: Pabrik Ada di Daerah dengan UMK Tinggi..

Whats New
OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit 'Double Digit'

OJK Sebut Perbankan Masih Optimistis Cetak Pertumbuhan Kredit "Double Digit"

Whats New
9 Tips untuk Menjadi Kandidat yang Disukai dalam Wawancara Kerja

9 Tips untuk Menjadi Kandidat yang Disukai dalam Wawancara Kerja

Work Smart
Blak-blakan Emiten Prajogo Pangestu BREN soal Harga Saham yang Terus Menanjak

Blak-blakan Emiten Prajogo Pangestu BREN soal Harga Saham yang Terus Menanjak

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com