Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Ciri-ciri Pasar Monopolistik

Kompas.com - 24/02/2024, 10:47 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Ada beberapa ciri ciri pasar monopolistik yang membedakannya dengan struktur pasar lainnya. Pasar monopolistik adalah salah satu bentuk struktur pasar dalam ekonomi di mana terdapat beberapa penjual yang menawarkan produk atau jasa yang sedikit berbeda dari pesaing mereka.

Mengutip laman Gramedia, meskipun terdapat beberapa penjual, setiap penjual memiliki sedikit kontrol pasar karena adanya diferensiasi produk, sehingga ada kecenderungan untuk memonopoli segmen pasar tertentu.

Dalam pasar monopolistik, setiap penjual menghadapi kurva permintaan yang elastis, yang berarti perusahaan tidak harus menurunkan harga untuk menjual lebih banyak produk.

Baca juga: 7 Contoh Pasar Monopolistik di Indonesia yang Gampang Ditemui

Ciri ciri pasar monopolistik

Berikut ini adalah ciri ciri pasar persaingan monopolistik:

1. Banyak penjual

Ciri ciri pasar persaingan monopolistik adalah terdiri dari banyak penjual yang menawarkan produk atau jasa yang serupa tetapi sedikit berbeda dalam aspek tertentu.

2. Diferensiasi produk

Meskipun produk atau jasa yang ditawarkan oleh berbagai penjual memiliki kesamaan, ada juga perbedaan atau diferensiasi dalam kualitas, merek, desain, atau fitur lainnya. Diferensiasi ini bisa menjadi faktor penentu bagi konsumen dalam memilih antara berbagai produk yang ditawarkan.

3. Kurva permintaan elastis

Ciri ciri pasar persaingan monopolistik adalah permintaan terhadap produk atau jasa cenderung elastis. Artinya, perubahan kecil dalam harga oleh satu penjual mungkin menyebabkan perubahan yang lebih besar dalam jumlah yang diminta.

4. Kurva permintaan yang turun

Ciri ciri pasar monopolistik adalah kurva permintaan barang biasanya menunjukkan penurunan yang semakin landai karena adanya produk substitusi dan persaingan antara penjual.

5. Kebebasan masuk dan keluar pasar

Ciri ciri pasar monopolistik ini biasanya memungkinkan masuk dan keluarnya penjual secara relatif mudah. Ini berarti ada potensi bagi penjual baru untuk masuk ke pasar dan bersaing dengan penjual yang sudah ada jika mereka bisa menawarkan produk yang menarik bagi konsumen.

6. Kontrol harga terbatas

Ciri ciri pasar monopolistik yakni kekuatan pasar setiap penjual bersifat terbatas karena persaingan yang ada dan adanya substitusi barang. Oleh karena itu, penjual tidak memiliki kontrol penuh atas harga mereka dan cenderung mengikuti harga yang ditetapkan oleh pasar.

7. Keuntungan jangka pendek

Meskipun ada potensi untuk menghasilkan keuntungan ekonomi jangka pendek, ciri ciri pasar persaingan monopolistik lainnya yakni keuntungan jangka panjang cenderung terbatas karena persaingan yang kuat dan kecenderungan harga untuk cenderung ke arah biaya marginil dalam jangka panjang.

Itulah beberapa ciri ciri pasar monopolistik, yang merupakan bentuk antara antara persaingan sempurna dan monopoli, di mana terdapat banyak penjual yang menawarkan produk diferensiasi tetapi masih ada persaingan yang signifikan di pasar.

Baca juga: Pengertian Pasar Monopolistik, Ciri, Kelebihan, dan Contohnya

Contoh pasar monopolistik

Di Indonesia, terdapat beberapa contoh pasar persaingan monopolistik di berbagai sektor ekonomi. Berikut adalah beberapa contohnya:

1. Industri makanan dan minuman

Industri makanan dan minuman di Indonesia seringkali merupakan contoh pasar persaingan monopolistik. Misalnya, ada banyak merek minuman ringan, seperti Coca-Cola, Pepsi, Fanta, dan sebagainya.

Meskipun produk-produk ini memiliki karakteristik yang mirip, mereka seringkali memiliki diferensiasi dalam hal rasa, kemasan, dan strategi pemasaran.

2. Industri garmen dan pakaian

Industri garmen dan pakaian di Indonesia juga dapat dianggap sebagai pasar persaingan monopolistik. Ada banyak merek dan perusahaan yang menawarkan pakaian dengan gaya, desain, dan merek yang berbeda.

Meskipun ada banyak penjual dan produk yang berbeda, diferensiasi produk seringkali menjadi kunci dalam menarik konsumen.

3. Industri kosmetik

Industri kosmetik dan perawatan pribadi adalah contoh lain dari pasar persaingan monopolistik di Indonesia. Ada banyak merek kosmetik, perawatan kulit, dan produk perawatan pribadi lainnya yang tersedia di pasar dengan karakteristik yang serupa tetapi dengan diferensiasi dalam formula, kemasan, dan merek.

4. Industri telekomunikasi

Meskipun industri telekomunikasi di Indonesia memiliki beberapa pemain besar seperti Telkomsel, Indosat Ooredoo, XL Axiata, dan Tri, pasar ini juga bisa dianggap sebagai pasar persaingan monopolistik.

Meskipun ada beberapa penyedia layanan, diferensiasi dalam paket data, tarif, dan penawaran layanan tambahan seringkali menjadi faktor penentu dalam persaingan.

5. Industri transportasi online

Pasar transportasi online di Indonesia juga bisa dianggap sebagai contoh pasar persaingan monopolistik. Ada beberapa penyedia layanan seperti Gojek, Grab, dan sebagainya yang menawarkan layanan yang serupa tetapi dengan beberapa perbedaan dalam fitur, tarif, dan promosi.

Ini hanya beberapa contoh pasar persaingan monopolistik di Indonesia. Ada banyak lagi sektor ekonomi lainnya di mana karakteristik pasar persaingan monopolistik dapat ditemukan.

Ciri ciri pasar monopolistik yaitu keuntungan jangka pendek.KOMPAS.com/FIRDA JANATI Ciri ciri pasar monopolistik yaitu keuntungan jangka pendek.

Baca juga: 5 Contoh Pasar Persaingan Sempurna dan Tidak Sempurna

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com