7 Ciri Pasar Persaingan Sempurna di Indonesia

KOMPAS.com - Ada beberapa ciri pasar persaingan sempurna yang membedakannya dari jenis pasar lainnya.

Mengutip laman Investopedia, istilah persaingan sempurna mengacu pada struktur pasar teoritis. Meskipun persaingan sempurna jarang terjadi di pasar dunia nyata.

Hal ini memberikan model yang berguna untuk menjelaskan bagaimana penawaran dan permintaan mempengaruhi harga dan perilaku dalam ekonomi pasar.

Dalam persaingan sempurna, terdapat banyak pembeli dan penjual, dan harga mencerminkan penawaran dan permintaan. Perusahaan memperoleh keuntungan yang cukup untuk bertahan dalam bisnisnya dan tidak lebih.

Jika mereka ingin memperoleh keuntungan berlebih, perusahaan lain akan memasuki pasar dan menurunkan keuntungan.

Baca juga: Pengertian Pasar Persaingan Sempurna, Ciri, dan Contohnya

Ciri pasar persaingan sempurna

Banyak penjual dan pembeli: Terdapat banyak penjual dan pembeli di pasar, sehingga tidak ada satu penjual atau pembeli yang memiliki kekuatan pasar yang signifikan. Kehadiran banyak penjual dan pembeli memastikan bahwa tidak ada satu pihak pun yang dapat mengendalikan harga pasar.

1. Produk homogen: Produk yang ditawarkan oleh penjual dalam pasar persaingan sempurna adalah homogen atau tidak berbeda satu sama lain dalam hal kualitas, fitur, atau merek. Hal ini membuat konsumen tidak memiliki preferensi khusus antara satu produk dengan produk lainnya dari penjual yang berbeda.
2. Transparansi informasi: Informasi tentang harga dan kualitas produk tersedia secara terbuka bagi semua penjual dan pembeli. Ini memungkinkan penjual dan pembeli untuk membuat keputusan yang rasional berdasarkan informasi yang tersedia.
3. Mobilitas faktor produksi: Faktor produksi seperti tenaga kerja dan modal dapat bergerak dengan bebas antara berbagai industri tanpa hambatan. Ini memungkinkan penjual untuk dengan mudah masuk atau keluar dari pasar sesuai dengan keuntungan ekonomi yang mereka harapkan.
4. Tidak ada hambatan masuk dan keluar: Tidak ada hambatan yang signifikan untuk masuk atau keluar dari pasar. Penjual baru dapat masuk ke pasar tanpa hambatan seperti biaya masuk yang tinggi atau regulasi pemerintah yang sulit dipenuhi.
5. Harga ditentukan oleh pasar: Ciri ciri pasar persaingan sempurna yakni harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran. Tidak ada satu penjual atau pembeli yang memiliki kekuatan untuk memengaruhi harga. Harga pasar mencerminkan titik di mana penawaran dan permintaan bertemu.
6. Keuntungan normal: Ciri ciri pasar persaingan sempurna adalah keuntungan yang diambil tidak banyak. Penjual hanya memperoleh keuntungan normal, yang cukup untuk menutupi biaya produksi dan memberikan imbalan yang wajar atas usaha mereka, namun tidak memberikan keuntungan ekonomis tambahan. Dalam jangka panjang, keuntungan ekonomis nol akan mendorong masuknya penjual baru atau penurunan jumlah penjual di pasar.

Ciri ciri pasar persaingan sempurna ini adalah syarat-syarat ideal dari pasar persaingan sempurna. Dalam kehidupan nyata, pasar yang memenuhi semua kriteria ini sangat jarang ditemukan.

Baca juga: Pengertian Struktur Pasar, Ciri, Jenis, dan Contohnya

Namun, konsep pasar persaingan sempurna memberikan dasar penting untuk memahami perilaku pasar dan konsekuensinya terhadap alokasi sumber daya ekonomi.

Kebalikan pasar persaingan tidak sempurna

Pasar persaingan tidak sempurna merujuk pada situasi di mana salah satu atau beberapa ciri khas dari pasar persaingan sempurna tidak terpenuhi. Ada beberapa jenis pasar persaingan tidak sempurna yang umum ditemui, di antaranya:

1. Monopoli: Dalam monopoli, hanya ada satu penjual atau pemasok tunggal untuk suatu produk atau layanan di pasar. Penjual tunggal ini memiliki kendali penuh atas harga dan kuantitas barang yang dipasok ke pasar karena tidak ada pesaing. Kekuatan monopoli ini dapat mengakibatkan peningkatan harga dan pengurangan kuantitas yang dipasok, merugikan konsumen.
2. Oligopoli: Oligopoli terjadi ketika pasar dikuasai oleh sejumlah kecil penjual yang besar. Penjual dalam oligopoli memiliki kemampuan untuk memengaruhi harga pasar dengan bekerja sama atau berkolusi atau melalui persaingan yang ketat antara mereka. Oligopoli sering kali menyebabkan harga yang tinggi dan inovasi produk yang lebih lambat karena kurangnya persaingan yang signifikan.
3. Monopsoni: Monopsoni terjadi ketika hanya ada satu pembeli tunggal untuk suatu produk atau sumber daya tertentu di pasar. Pembeli tunggal ini memiliki kekuatan pasar yang signifikan untuk menentukan harga dan kuantitas yang dibeli, sering kali menyebabkan penekanan harga terhadap penjual.
4. Oligopsoni: Oligopsoni adalah situasi di mana pasar dikuasai oleh sejumlah kecil pembeli besar. Mirip dengan oligopoli, pembeli dalam oligopsoni memiliki kemampuan untuk memengaruhi harga dan kuantitas yang dibeli dari penjual melalui kekuatan tawar-menawar yang tinggi.
5. Monopolistik: Monopolistik menggambarkan pasar di mana terdapat banyak penjual, tetapi produk yang ditawarkan memiliki perbedaan-perbedaan yang dikenali oleh konsumen, seperti merek yang berbeda atau fitur yang unik. Penjual dalam pasar monopolistik memiliki sedikit kekuatan pasar, tetapi memiliki kemampuan untuk memengaruhi harga produk mereka dalam batas-batas tertentu.

Pasar-pasar ini menunjukkan ketidaksempurnaan dalam persaingan, yang dapat mengakibatkan efisiensi alokasi sumber daya yang kurang optimal, distribusi pendapatan yang tidak merata, dan kurangnya insentif untuk inovasi.

Muhammad Idris/Money.kompas.com Ciri ciri pasar persaingan sempurna lainnya selisih keuntungan yang diambil tidak besar.

Baca juga: Pengertian Pasar Persaingan Sempurna dan Ciri-cirinya