Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bumi Makin Panas, Luhut Akan Konservasi Mangrove 400.000 Hektar

Kompas.com - 26/02/2024, 20:10 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah berencana untuk melakukan konservasi 400.000 hektar mangrove.

Luhut mengatakan, langkah tersebut dilakukan lantaran perubahan iklim yang kian ekstrem sehingga mengubah fenomena alam.

"Kami ambil langkah cepat bersama World Bank beserta Kementerian/Lembaga terkait termasuk TNI Angkatan Darat hari ini, ialah berfokus pada rehabilitasi 75 ribu hektare dan mengkonservasi 400 ribu hektare mangrove sebagai bagian rencana besar Rehabilitasi 600 ribu hektare Mangrove di Kawasan Pesisir," tulis Luhut melalui akun resmi instagramnya @luhut.pandjaitan, Senin (26/2/2024).

Baca juga: MIND ID Beli 14 Persen Saham Vale Indonesia, Luhut: Harganya Rp 3.050 Per Lembar

Luhut mengatakan, data dari Copernicus Climate Change Service (C3S) Uni Eropa mencatat bahwa selama 12 bulan berturut-turut, bumi telah mengalami suhu lebih panas 1,5 derajat celsius dibandingkan era pra industri 1850-1900.

Hal ini, lanjut dia, membuat kemunculan sejumlah fenomena alam yang mengubah beberapa bagian bumi menjadi tidak sama dengan kondisi beberapa abad silam.

"Seperti peningkatan suhu bumi sebanyak 1,5 derajat celsius yang menyebabkan kerugian besar bagi ekosistem seperti gelombang panas, kekeringan, banjir, hingga kelangkaan air yang akan kita jumpai dalam beberapa waktu kedepan," tulis Luhut.

"Ini adalah sebuah wake up call bagi kita semua untuk melakukan upaya mitigasi dalam mengurangi emisi karbon," sambungnya.

Luhut menilai, mangrove memiliki potensi besar dalam penyerapan karbon yang lebih tinggi secara alami sehingga akan mengarah ke karbon biru yang lebih ramah lingkungan serta berkelanjutan.

Lebih lanjut, ia berharap rehabilitasi mangrove dapat mendukung penurunan emisi sesuai dokumen kontribusi nasional (NDC).

"Dengan begitu ekosistem mangrove di pesisir Indonesia tidak hanya menjadi tempat penyimpanan karbon, tetapi juga mampu menjadi sumber alternatif baru mata pencaharian bagi masyarakat sekitar ekosistem mangrove berada," demikian Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca juga: Meski Ekonomi Sulit, Luhut Pastikan China Tetap Bangun Pabrik Petrokimia di Kaltara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peritel Minta Relaksasi Harga Gula Diperpanjang

Peritel Minta Relaksasi Harga Gula Diperpanjang

Whats New
Penerbangan Haji Perdana di Aceh Hari Ini, Kemenhub Lakukan Inspeksi

Penerbangan Haji Perdana di Aceh Hari Ini, Kemenhub Lakukan Inspeksi

Whats New
IHSG Turun 113 Poin, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.160

IHSG Turun 113 Poin, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.160

Whats New
Kemendag Sebut 2 Sisi Industri Tembakau, Berpeluang Hasilkan Cuan tapi Rugikan Kesehatan

Kemendag Sebut 2 Sisi Industri Tembakau, Berpeluang Hasilkan Cuan tapi Rugikan Kesehatan

Whats New
Shopee Raih Penghargaan Mitra Swasta Terbaik dari Pos Indonesia

Shopee Raih Penghargaan Mitra Swasta Terbaik dari Pos Indonesia

Whats New
Luhut: Indonesia Akan Bangun Industri Minyak Jelantah Pengganti Avtur

Luhut: Indonesia Akan Bangun Industri Minyak Jelantah Pengganti Avtur

Whats New
Soal Aturan Iuran Tapera, Anggota DPR: Pekerja Tidak Otomatis dapat Manfaat

Soal Aturan Iuran Tapera, Anggota DPR: Pekerja Tidak Otomatis dapat Manfaat

Whats New
OJK Sebut Perbankan Optimistis Kinerja Meningkat di Tengah Ketidakpastian Global

OJK Sebut Perbankan Optimistis Kinerja Meningkat di Tengah Ketidakpastian Global

Whats New
BRI Buka Lowongan Kerja hingga 15 Juni 2024, Simak Persyaratannya

BRI Buka Lowongan Kerja hingga 15 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Ekonom: Manfaat Tapera Minim, Aturan Tidak Dirancang dengan Baik

Ekonom: Manfaat Tapera Minim, Aturan Tidak Dirancang dengan Baik

Whats New
Mendag Zulhas Pastikan Tak Akan Revisi Lagi Permendag 8/2024 tentang Relaksasi Impor

Mendag Zulhas Pastikan Tak Akan Revisi Lagi Permendag 8/2024 tentang Relaksasi Impor

Whats New
Soal Tapera, Serikat Buruh: Jangan Dijalankan Sekarang

Soal Tapera, Serikat Buruh: Jangan Dijalankan Sekarang

Whats New
BKI dan PT PAL Buka Potensi Genjot Kerja Sama di Sektor Maritim

BKI dan PT PAL Buka Potensi Genjot Kerja Sama di Sektor Maritim

Whats New
Lowongan Kerja 7 Perusahaan di AS, Bisa Kerja Remote hingga Biayai Liburan, Minat?

Lowongan Kerja 7 Perusahaan di AS, Bisa Kerja Remote hingga Biayai Liburan, Minat?

Work Smart
Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com