Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi menyusul penguatan indeks dollar AS terlihat pagi ini ke level 103,86 dibandingkan pagi kemarin di level 103,78.
“Rupiah masih berpotensi melemah ke arah Rp 15.680 per dollar AS, dengan potensi support di kisaran Rp 15.600 per dollar AS,” kata Ariston kepada Kompas.com.
Baca juga: Hari Ini, IHSG Berakhir Melemah Seiring Pelemahan Rupiah
Data ekonomi AS yang dirilis semalam, yaitu data Pesanan Barang Tahan Lama, data Indeks Harga Rumah dan data Tingkat Keyakinan Konsumen, sebenarnya lebih buruk dari ekspektasi pasar. Tapi dollar AS tidak melemah.
“Pelaku pasar kelihatannya masih perlu diyakinkan oleh data indikator inflasi AS, Core PCE Price Index, yang akan dirilis malam ini. Dollar AS mungkin bisa bergerak melemah kalau data inflasi ini menunjukkan pelemahan,” lanjutnya.
Sementara dari dalam negri, kenaikan harga pangan yang masih berlangsung, bisa memberikan sentimen negatif ke rupiah karena bisa menganggu pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.