Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Pasar Utama Pertumbuhan "Smartphone" di Asia Tenggara

Kompas.com - 08/03/2024, 17:39 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber CNBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Permintaan ponsel pintar atau smartphone di Asia Tenggara terus tumbuh pada 2024 ini. Padahal pasar ponsel pintar di kawasan lain cenderung stabil.

Hal ini menjadi daya tarik bagi perusahaan pembuat smartphone untuk masuk dan berinvestasi di Asia Tenggara.

Firma analis pasar teknologi Canalys melaporkan, lima pasar teratas Asia Tenggara mencatat penjualan 7,26 juta smartphone pada Januari 2024. Angka tersebut tumbuh 20 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Baca juga: 6 Aplikasi Smartphone yang Wajib Dimiliki untuk Mempermudah Hidup

Ilustrasi smartphone.iStockphoto/Kwangmoozaa Ilustrasi smartphone.

Laporan yang sama menunjukkan, Indonesia menjadi pasar utama smartphone di Asia Tenggara dengan menyumbang 38 persen dari total pemesanan pada Januari 2024.

Posisi kedua ditempati Filipina yang menunjukkan pertumbuhan permintaan hingga 77 persen pada Januari 2024.

Berturut-turut, pasar ponsel pintar di Asia Tenggara ditempati oleh Thailand, Vietnam, dan Malaysia.

Dari daftar tersebut, Vietnam jadi satu-satunya negara yang mengalami penurunan pengiriman sebesar 2 persen secara tahunan.

Baca juga: Cara Daftar MyPertamina Tanpa Aplikasi dan Smartphone

Analis Canalys Le Xuan Chiew mengungkapkan, stabilnya tekanan inflasi dan dukungan pemerintah mengambil peran penting untuk membuat kepercayaan konsumen meningkat.

“Untuk memanfaatkan kebangkitan pasar ini, produsen ponsel pintar, yang mengadopsi strategi konservatif dalam enam bulan terakhir, kini menerapkan taktik agresif untuk mendapatkan dominasi pasar,” kata dia dikutip dari CNBC, Jumat (8/3/2024).

Sedikit catatan, produsen ponsel pintar Samsung kembali menguasi pangsa pasar setelah meluncurkan seri premiumnya S24 yang dilengkapi dengan peningkatan masa pakai baterai dan kemampuan kecerdasan buatan (AI).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Modal Asing Kembali Masuk ke Indonesia, Pekan Ini Tembus Rp 4,04 Triliun

Whats New
Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Work Smart
Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Whats New
BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Whats New
Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Whats New
Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Whats New
Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Whats New
Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Whats New
Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Whats New
Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Whats New
BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

Whats New
[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com