Pemerintah menyatakan, defisit APBN 2024 akan melebar ke kisaran 2,8 persen terhadap produk domestik bruto (PDB), dari target yang telah ditetapkan di kisaran 2,29 hingga 2,3 persen terhadap PDB.
Baca juga: IHSG Awal Sesi Turun Tipis, Rupiah Melemah Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS
"Hal ini memberi kekhawatiran terkait pembiayaan APBN ke depan sehingga memberikan sentimen negatif pada pasar obligasi Indonesia," tutur Josua.
Selain defisit fiskal, pelaku pasar juga menyoroti kinerja neraca transaksi berjalan nasional. Pelaku pasar khawatir defisit transaksi berjalan RI kian melebar seiring dengan tingginya kekhawatiran pasar.
"Dengan faktor di atas, peluang pelemahan masih terbuka. Peluang ke atas Rp 16.000 pun masih terbuka," ucap pengamat pasar uang Ariston Tjendra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.