Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rasio Persetujuan Pengajuan Kartu Kredit UOB Indonesia di Level 25 Persen

Kompas.com - 03/04/2024, 21:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - United Overseas Bank (UOB) Indonesia membeberkan, tingkat persetujuan aplikasi kartu kredit ada di angka 25 persen dari total jumlah pengajuan.

Head of Cards and Loan UOB Indonesia Herman Soesetyo menjelaskan, pihaknya menerapkan proses yang selektif dalam mengelola pengajuan kartu kredit di UOB Indonesia.

"Tidak semua orang kami approve. Approval rate (kartu kredit) kami bisa kurang lebih 25 persen. Kami benar-benar selektif soalnya," kata dia ketika ditemui di kawasan Jakarta, Rabu (3/4/2024).

Ia menambahkan, proses yang selektif ini dilakukan untuk menjaga kualitas kredit dalam proses ke belakang.

Baca juga: Garuda Indonesia-UOB Rilis Kartu Kredit, Ini Promo buat Pengguna

Salah satu hal pasti yang dilakukan adalah dengan mengecek informasi yang ada di Sistem Layanan Informasi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (SLIK OJK).

"Kami pastikan tidak ada kendala kredit di tempat lain. Dari SLIK kami bisa lihat historinya bagaimana, performance-nya bagaimana," imbuh dia.

Herman bilang, ketika calon debitor tidak menunjukkan nilai SLIK OJK yang baik, UOB tentu tidak dapat menyetujui permohonan pengajuan kartu kredit.

Hal tersebut tentu membuat kredit macet atau non performing loan (NPL) UOB di kartu kredit terjaga di bawah 5 persen, atau di bawah ambang batas atas regulator.

Dalam menyetujui pengajuan kredit, UOB Indonesia sangat mengukur kemampuan seseorang untuk melakukan pembayaran.

"Jadi dari segi transaksi kami sama-sama enak dengan nasabah," terang dia.

Baca juga: Mengenang Pendiri UOB Indonesia, Wee Cho Yaw yang Wafat di Usia 95 Tahun

 


Sebagai informasi, Herman membeberkan jumlah kartu kredit UOB Indonesia yang beredar saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta kartu.

Adapun tahun ini, UOB menargetkan mampu mengakuisisi lebih dari 100.000 pemilik kartu baru sampai akhir tahun.

Sebagai tambahan informasi, UOB Indonesia telah selesai mengakuisisi bisnis perbankan konsumer Citigroup di Indonesia sejak akhir tahun lalu. Itu diikuti dengan integrasi penuh aset dan liabilitas Citibank Indonesia ke UOB Indonesia.

Dengan ekspansi ini, jangkauan ritel UOB di empat negara ASEAN akan semakin luas. Nasabah ritel UOB di ASEAN sendiri mencapai 8 juta.

Dilansir dari Kontan, UOB Indonesia mencetak laba bersih sebesar Rp 674,96 miliar menutup tahun buku 2023, jumlah tersebut menurun 29 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari sebelumnya Rp 951,56 miliar pada 2022.

Sementara itu penyaluran kredit UOB Indonesia tercatat turun 1,77 persen secara tahunan dari Rp 85,53 triliun menjadi Rp 84,02 triliun pada 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com