Tips Aman Bertransaksi Saat Libur Lebaran

JAKARTA, KOMPAS.com - Transaksi keuangan masyarakat dalam momen Lebaran diperkirakan akan naik seiring dengan banyaknya aktivitas yang dilakukan seperti membayar zakat atau membagikan tujangan hari raya (THR).

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan keamanan ketika melakukan transaksi.

Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Arga M. Nugraha mengatakan, masyarakat dapat melakukan transaksi melalui aplikasi BRImo.

Baca juga: PLN Sebut Transaksi SPKLU Naik 5 Kali Lipat Saat Arus Mudik

"Dengan berbagai fitur BRImo, masyarakat dapat memanfaatkan layanan transaksi tanpa kartu, seperti setor tunai, transfer uang, QRIS, tagihan bulanan seperti listrik, PDAM, pascabayar, Telkom, TV kabel dan internet, asuransi, cicilan, dan masih banyak lainnya," kata dia dalam keterangan resmi, Jumat (12/4/2024).

Meskipun demikian, mudahnya bertransaksi digital tetap harus diimbangi dengan pembaruan pengetahuan tentang pentingnya bertransaksi digital secara aman.

Sebagai contoh, nasabah diimbau untuk berhati-hati jika ada nomor yang tidak dikenal mengirimkan dokumen dengan akhir penamaan .APK, apalagi yang mengatasnamakan BRI.

Baca juga: Genjot Transaksi Nasabah, KB Bank Gelar Kompetisi Medsos

Masyarakat dapat mencegah kejahatan dokumen lebih dini dengan tidak mengeklik dokumen dan aplikasi tersebut.

Nasabah juga harus tetap waspada dengan penipuan modus social engineering atau soceng.

“Modus yang diterapkan pelaku ini terlihat meyakinkan sehingga korban mengalami kerugian material maupun non-material,” ujarnya.

Baca juga: Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (ICDX) Catat Kenaikan Transaksi 10 Persen Per Kuartal I-2024

Lantas apa saja yang harus diperhatikan masyarakat ketika bertransaksi secara digital?

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan masyarakat untuk bertransaksi digital secara aman.

1. Apabila bertransaksi menggunakan QRIS, pastikan lokasi dan nama merchant sesuai dengan tujuan transaksi.
2. Berhati-hati dalam menggunakan koneksi Wi-Fi publik. Hal ini disebabkan rentannya koneksi Wi-Fi publik terhadap serangan hacker, malware, dan penyadapan.
3. Gunakan kata sandi yang kuat atau dapat mengaktifkan two factor authentication (2FA)
4. Mengaktifkan pemberitahuan transaksi atau notifikasi sehingga kita dapat segera mengetahui setiap aktivitas, terutama apabila transaksinya mencurigakan.

Demikian adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan masyarakat untuk bertransaksi digital secara aman.

Baca juga: Bank Mandiri Hadirkan Benefit Eksklusif Transaksi Digital di Kawasan Bintaro Jaya dan Sekitarnya