Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelemahan Rupiah Bakal Berimbas ke Ekspor dan Impor Indonesia

Kompas.com - 16/04/2024, 21:30 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dollar AS berdasarkan data Bloomberg, Selasa (16/4/2024) telah mencapai Rp 16.163 per dollar AS pada pukul 14.00 WIB.

Angka tersebut tumbuh 1,99 persen dibandingkan penutupan terakhir Rp 15.848 per dollar AS pada Jumat (5/4/2024).

Ekonom sekaligus Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah mengatakan, pelemahan rupiah akan berdampak ke ekspor impor dan aliran modal.

Baca juga: IHSG Anjlok, Rupiah Tembus Rp 16.176 Per Dollar AS

"Di sisi impor pelemahan rupiah akan menyebabkan harga barang impor akan naik. Terjadi imported inflation. Inflasi barang-barang impor. Pertumbuhan impor akan tertahan," kata dia kepada Kompas.com, Selasa (16/4/2024).

Sementara itu, di sisi ekspor pelemahan rupiah akan membuat harga barang-barang ekspor Indonesia menjadi lebih murah di pasar global.

Dengan demikian, pertumbuhan ekspor akan meningkat. Apalagi harga minyak diperkirakan akan naik. Kenaikan harga juga diproyeksikan akan terjadi pada komoditas batubara dan crude palm oil (CPO).

"Kenaikan ekspor dan penurunan impor akan menyebabkan surplus neraca perdagangan," imbuh dia.

Baca juga: Pelemahan Rupiah Akan Berpengaruh pada Manufaktur RI

Namun demikian, pelemahan rupiah dapat meningkatkan risiko nilai tukar dari sisi arus modal masuk (capital inflow). Investor asing dikhawatirkan akan menahan investasinya ke Indonesia.

Lebih dari itu, Piter mengungkapkan, ada risiko arus modal asing keluar (capital outflow) apabila investor berpandangan pelemahan rupiah berlanjut.

"Pelemahan rupiah diyakini tidak akan dibiarkan berlanjut. Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan memgambil langkah-langkah agar rupiah bisa kembali stabil. Dampak pelemahan rupiah secara keseluruhan sangat bergantung kepada respons kebijakan yang diambil oleh otoritas dan pemerintah Indonesia," tandas dia.

Baca juga: Rupiah Ambles, Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, indeks rupiah masih lebih baik dibandingkan negara lain.

"Indeks rupiah kita kalau dibandingkan dengan berbagai negara lain relatif sedikit lebih baik dari Malaysia juga China," kata dia dalam acara Halal Bihalal di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Selasa (16/4/2024).

Ia menambahkan, beberapa negara lain memang memiliki kinerja mata uang lebih baik dari rupiah seperti Korea Selatan dan Thailand.

"Jadi kita tidak yang terdampak tinggi, tapi banyak negara yang lebih terdampak dari kita," imbuh dia.

Baca juga: Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com