Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Mata Uang yang Digunakan Warga Palestina?

Kompas.com - 18/04/2024, 07:32 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Sebagai negara yang belum sepenuhnya berdaulat, Palestina tidak memiliki mata uangnya sendiri. Perekonomian hingga sistem keuangan Palestina berada di bawah kontrol Israel.

Mayoritas mata uang Palestina saat ini, baik di Jalur Gaza maupun Tepi Barat, adalah shekel yang sejatinya milik Israal.

Mengutip Global Financial Data, selain menggunakan shekel Israel, dua mata uang lain yang beredar cukup dominan di Palestina adalah dinar Yordania khususnya di Tepi Barat dan pound Mesir di Gaza.

Palestina sendiri adalah bagian dari Kesultanan Utsmaniyah dari tahun 1516 hingga Inggris mendudukinya pada tanggal 26 September 1918.

Baca juga: Mengenal Mata Uang Mesir dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Pasca-Perang Dunia II, ketika Palestina terpecah pada tahun 1948, Tepi Barat menjadi bagian dari Yordania, dan Jalur Gaza diklaim milik Mesir.

Tepi Barat dan Jalur Gaza direbut oleh Israel pada bulan Juni 1967 selama Perang Enam Hari. Yordania melepaskan klaimnya atas Tepi Barat pada tanggal 31 Juli 1988. Hal yang sama dilakukan Mesir yang meninggalkan Gaza setelah setelah konflik dengan Tel Aviv.

Seluruh wilayah Palestina pun berada di bawah kontrol Israel. Otoritas Palestina dibentuk pada tanggal 12 Februari 1996 untuk memerintah sebagian Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Mata uang Palestina dari waktu ke waktu

Selama era Ottoman, mata uang Palestina resmi adalah Ottoman Empire Piastres (XOTP). Pound Mesir (EGP) beredar di Palestina dari tahun 1918 hingga 1 November 1927 ketika Pound Palestina (PSP) dibentuk di Jalur Gaza.

Namun pada 1951, warga Gaza kembali menggunakan pound Mesir menggantikan pound Palestina.

Baca juga: Mata Uang Belanda Sekarang dan Sebelumnya

Sementara di Tepi Barat, dinar Yordania (JOD) menggantikan Pound Palestina pada tanggal 1 Juli 1950 yang nilainya setara dengan Pound Palestina di Tepi Barat.

Setelah Israel menduduki Tepi Barat dan Jalur Gaza, sistem moneter Israel diperkenalkan. Pound Israel (ILP) menjadi alat tukar di wilayah pendudukan.

Pound Israel kemudian digantikan lagi oleh shekel (ILL) pada tanggal 22 Februari 1980 dengan 1 pound sama dengan 10 shekel.

Inflasi selama tahun 1980an di Israel dan pendudukan Palestina menyebabkan diperkenalkannya mata uang shekel baru (ILS) dengan nilai 1 shekel baru sama dengan 1.000 shekel lama.

Nama lain ILS adalah NIS yang merupakan kependekan dari New Israeli Shekel.

Baca juga: Mata Uang Zimbabwe dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Shekel dibagi menjadi 100 agorot dan 1.000 prutot untuk memudahkan transaksi bernilai kecil. Seluruh uang yang beredar di wilayah pendudukan Palestina tersebut dikeluarkan oleh Bank Sentral Israel.

Transaksi di Tepi Barat dilakukan dalam shekel Israel dan dinar Yordania, meskipun dalam kenyataannya shekel Israel sangat mendominasi dibandingkan dinar.

Sementara transaksi di Jalur Gaza (mata uang Gaza) juga menggunakan shekel Israel karena transaksi dalam pound Mesir kerap kali dianggap tidak sah.

Otoritas Palestina sendiri sejatinya telah membentuk Otoritas Moneter Palestina, namun tidak mengeluarkan mata uang apa pun karena ekonominya sepenuhnya dikontrol Israel.

Baca juga: Nama Mata Uang Rusia dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Kerumitan transaksi di Palestina

Sementara mengutip laman The Palestinian Center, ketidaan mata uang Palestina resmi menjadikan transaksi keuangan cukup rumit. Terlebih sistem perpajakan, penerimaan negara, gaji pegawai negeri, hingga ekspor impor Otoritas Palestina juga berada di bawah kontrol Israel.

Di luar shekel, dinar Yordania, dan pound Mesir, warga Palestina maupun warga negara asing yang melancong ke Palestina bisa menggunakan dollar AS.

Dollar AS lazimnya banyak dipakai untuk melakukan transaksi dalam nominal besar seperti membeli rumah, tanah, mobil, dan semua properti bernilai tinggi.

Tidak masalah datang ke Palestina membawa dollar Amerika, euro, dan pound sterling. Di Palestina, terdapat banyak agen penukaran uang, serta bank, di mana orang dapat dengan mudah mengkonversi uang Anda ke NIS atau shekel Israel.

Baca juga: Mengenal Mata Uang Australia dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Bank-bank di Palestina buka mulai jam 8 pagi sampai jam 3 sore. Sementara ATM buka 24 jam. Bank-bank besar yang terdapat di Palestina antara lain Arab Bank, Bank of Palestine, Cairo Amman Bank, dan Bank of Jordan.

Sebagian besar toko baik Gaza maupun Tepi Barat tidak menerima kartu kredit. Cara terbaik untuk bertransaksi sehari-hari adalah dengan menggunakan uang tunai yang ditarik dari ATM.

ATM sudah tersedia di sebagian besar tempat di Palestina. Perlu diketahui bahwa jaringan ATM Arab Bank, Bank of Palestine, Cairo Amman Bank, dan Bank of Jordan hanya mengeluarkan uang dalam bentuk dinar Yordania, yang selanjutnya harus ditukarkan ke dalam shekel Israel.

Sementara untuk pengiriman uang dari dalam dan ke luar negeri, warga Palestina sangat bergantung pada Western Union yang memiliki banyak kantor cabang di Palestina.

Lalu berapa konversi mata uang Palestina ke rupiah? Bila menggunakan shekel baru Israel, maka setiap 1 shekel setara dengan Rp 4.300.

Baca juga: Mengenal Mata Uang Timor Leste dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Mata uang Palestina beserta gambarnya

Berikut beberapa gambar mata uang Palestina yang meliputi shekel Israel, dinar Yordania, dan pound Mesir:

Gambar mata uang Palestina dengan shekel Israel:Laman BanknoteNews. Gambar mata uang Palestina dengan shekel Israel:

Gambar mata uang Palestina dengan dinar Jordan.Numista Gambar mata uang Palestina dengan dinar Jordan.

Gambar mata uang Palestina dari pound Mesir atau juga biasa disebut mata uang Gaza.Bank sentral Mesir Gambar mata uang Palestina dari pound Mesir atau juga biasa disebut mata uang Gaza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com