Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Kompas.com - 19/04/2024, 06:32 WIB
Rully R. Ramli,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi pernyataan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang meminta sejumlah BUMN untuk mengoptimalisasi pembelian dollar AS dalam waktu dekat.

Airlangga menilai, keputusan untuk membeli dollar AS menjadi tidak tepat dilakukan di tengah tren penguatan indeks dollar AS yang meningkat, sehingga menekan nilai tukar rupiah.

"Kalau situasi dollar lagi menguat tentu tidak bijaksana untuk beli dollar di harga tinggi," ujar dia, dalam konferensi pers, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (18/4/2024).

Baca juga: Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menjadi pembicara dalam agenda  Indonesia-Singapore Business Forum (ISBF) 2024 di Hotel Hilton Orchard, Singapura, Rabu (27/3/2024).DOK. Humas Kemenko Perekonomian Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menjadi pembicara dalam agenda Indonesia-Singapore Business Forum (ISBF) 2024 di Hotel Hilton Orchard, Singapura, Rabu (27/3/2024).

Di tengah tren pelemahan rupiah saat ini, Airlangga menekankan, berbagai para pemangku kepentingan, termasuk BUMN, perlu untuk meredam kebutuhan dollar AS.

Untuk meredam pelemahan dollar AS, Airlangga justru mendorong pelaku usaha yang melakukan kegiatan ekspor menempatkan hasil devisanya ke sistem keuangan dalam negeri, sebagaimana ketentuan devisa hasil ekspor (DHE).

"Pemerintah sendiri punya instrumen dalam bentuk devisa hasil ekspor yang kita ingin tanam di dalam negeri," katanya.

Melihat perkembangan kurs rupiah saat ini, Airlangga mengimbau kepada para pelaku usaha untuk meminimalisir impor barang yang bersifat konsumtif.

Baca juga: Nasabah Kaya Perbankan Belum Tersengat Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

"Kita meminta kalau impor konsumtif ya ditahan-tahan dulu dalam situasi seperti ini," katanya.

Senada dengan Airlangga, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara meminta kepada para importir untuk menahan impor barang konsumtif untuk meminimalisir kebutuhan dollar AS.

Pemerintah justru tengah berupaya untuk meningkatkan stok dollar AS, lewat kebijakan kewajiban setor DHE, guna meminimalisir tekanan terhadap rupiah.

Ilustrasi uang rupiah. SHUTTERSTOCK/PUTRADIGITALID Ilustrasi uang rupiah.

"Kalau dia pulang itu akan memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia," ucapnya.

Baca juga: Rupiah Tembus Rp 16.100, Menko Airlangga: karena Dollar AS Menguat

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir meminta kepada perusahaan pelat merah yang terdampak pada bahan baku impor dan BUMN dengan porsi utang luar negeri (dalam dollar AS) besar seperti Pertamina, PLN, BUMN Farmasi, MIND ID, agar mengoptimalkan pembelian dollar AS dalam jumlah besar dalam waktu singkat.

"Serta melakukan kajian sensitivitas terhadap pembayaran pokok dan atau bunga utang dalam dolar yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat," kata dia, dalam keterangannya, Rabu (17/4/2024).

Instruksi itu disampaikan oleh Erick menyusul pelemahan nilai tukar rupiah yang dialami, di mana menurutnya rupiah berpotensi melemah hingga Rp 16.500 per dollar AS apabila tensi geopolitik tidak menurun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com