Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Kompas.com - 20/04/2024, 15:12 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengantisipasi dampak eskalasi konflik Iran-Israel terhadap sektor asuransi di Indonesia.

Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Iwan Pasila mengatakan, saat ini pihaknya masih dalam tahap analisis dampak dari konflik di Timur Tengah tersebut.

Pihaknya telah meminta tiap lembaga jasa keuangan untuk memantau kondisi tersebut dan dampaknya terhadap iklim industri keuangan.

Baca juga: OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Ilustrasi asuransi, agen asuransi. SHUTTERSTOCK/ELLE AON Ilustrasi asuransi, agen asuransi.

"Sebenarnya secara langsung ya tidak ada dampaknya, tetapi kan ada dampak turunannya. Jadi bagaimana dampaknya ke kondisi perekonomian, misalnya terhadap kurs (rupiah), tantangannya besar," kata dia ketika ditemui di Jakarta, Jumat (19/4/2024).

Ia menambahkan, hal tersebut secara tidak langsung dapat memengaruhi industri asuransi. Dampak tersebut kemungkinan akan menghambat dan mempersulit penjualan produk asuransi.

Di sisi lain, investasi perusahaan di pasar modal juga kemungkinan akan menghadapi tantangan.

"Harus benar-benar diperhatikan instasinya seperti apa, saham-saham yang dibeli seperti apa," imbuh dia.

Baca juga: Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Di sisi lain dalam penerbitan obligasi, perusahaan juga diminta untuk memperhatikan tingginya imbal hasil (yield) agar dapat membayar kewajiban pada saat jatuh tempo.

Lebih lanjut, Iwan menilai, fondasi sektor keuangan Indonesia masih kuat.

OJK juga belum membuka kemungkinan adanya relaksasi untuk sektor keuangan terkait dengan konflik yang ada di Timur Tengah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com