Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Kompas.com - 02/05/2024, 21:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank-bank besar di Indonesia menunjukkan pertumbuhan laba bersih yang relatif terbatas pada kuartal I-2024.

Hal ini ditunjukkan dengan beberapa bank yang mencetak pertumbuhan laba bersih di bawah 5 persen secarat tahunan.

Ekonom Universitas Bina Nusantara (Binus) Doddy Ariefianto mengatakan, pertumbuhan laba perbankan yang terbatas pada kuartal I-2024 ini juga dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan ekonomi secara umum.

Baca juga: Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Ilustrasi bank. SHUTTERSTOCK/ANTON_AV Ilustrasi bank.

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi kuartal I-2023 sedikit lebih baik dibandingkan periode yang sama pada 2024.

Di sisi lain, pertumbuhan laba bank tahun lalu yang terlihat besar juga merupakan efek dari masih adanya dampak Covid-19 pada 2022. Dengan begitu, laba perbankan seolah-olah tumbuh signifikan tahun lalu.

"Bank itu bisnis yang mengikuti siklus ekonomi, kalau sektor riilnya hanya tumbuh 5 persen bagaimana bank mau laba," kata dia kepada Kompas.com, Kamis (2/5/2024).

Ia menambahkan, pada kuartal I-2024 ini juga terdapat banyak ketidakpastian seperti pemilihan umum (pemilu).

Baca juga: Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Bisnis yang mau melakukan belanja modal besar-besaran biasanya akan menunggu kepastikan setelah ada presiden terpilih.

Lebih lanjut, ia menjelaskan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi 6,25 persen juga dapat berpengaruh pada kinerja keuangan perbankan Indonesia. Pasalnya kenaikan suku bunga acuan BI dapat turut menaikkan suku bunga kredit perbankan.

"Biasanya itu tidak terjadi dalam satu cycle, tidak terjadi satu kali. Saua lihat kemarin itu apakan ini reaksi sementara yang tidak akan berlanjut. Kalau tidak, harusnya bunga tidak akan pass through," imbuh dia.

Ilustrasi bank. SHUTTERSTOCK/KEVIN GEORGE Ilustrasi bank.
Doddy menjelaskan, di tengah era biaya dana yang mahal perbankan juga menghadapi keterbatasan permintaan dari calon debitur. 

Baca juga: Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

"Masalahnya bukan di sisi supply, tetapi di sisi demand, yang mau beli tidak ada," ungkap dia.

Sebagai informasi, bank-bank besar yang telah melaporkan konerja keuangan di kuartal I-2024 menunjukkan pertumbuhan laba yang relatif terbatas atau di bawah 5 persen dibandingkan tahun lalu.

Misalnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mencetak laba bersih Rp 15,9 triliun atau tumbuh 2,6 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya, Rp 15,56 triliun.

Sedangkan, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencetak laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp 12,7 triliun pada kuartal I-2024.

Baca juga: Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Angka tersebut tumbuh 1,13 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 12,6 triliun.

Lainnya, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatatkan pertumbuhan laba bersih pada kuartal I-2024 sebesar Rp 5,3 triliun atau naik 2,03 persen dibandingkan perolehan pada kuartal I-2023 sebesar Rp 5,2 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com