Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Coba Agustus, 1 Rangkaian Kereta Otonom Diimpor dari China Tanpa APBN

Kompas.com - 19/06/2024, 11:51 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kereta otonom (Autonomous Rail Transit/ART) bakal diuji coba di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Agustus 2024. Untuk itu, akan dilakukan impor satu rangkaian kereta (trainset) otonom dari China.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal mengatakan, impor satu trainset kereta otonom ini dilakukan khusus untuk uji coba atau showcase saat Agustus mendatang.

Kereta impor ini juga jadi bagian dari bukti konsep (proof of concept/PoC) dari proyek kereta otonom. Adapun PoC bertujuan untuk menguji kelayakan konsep proyek sebelum diterapkan.

Baca juga: Kepala Otorita IKN Mundur, Menhub Sebut Tidak Hambat Proyek Kereta Otonom dan Bandara VVIP

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Risal Wasal saat ditemui di Posko Angkutan Lebaran 2024, Rabu (3/4/2024).KOMPAS.com/Isna Rifka Sri Rahayu Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Risal Wasal saat ditemui di Posko Angkutan Lebaran 2024, Rabu (3/4/2024).

"Yang impor operator, untuk tahap awal show case dan PoC satu trainset," ujar Risal saat dihubungi Kompas.com, Selasa (18/6/2024).

Dia mengungkapkan, impor kereta otonom dari China ini akan dilakukan oleh operator. Itu artinya biaya impor kereta otonom ini tidak menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Kendati demikian, Risal enggan mengungkapkan siapa yang akan menjadi operator kereta otonom di IKN. Dia juga tidak mengungkapkan berapa nilai impor untuk satu rangkaian ART ini.

"Kan enggak pakai APBN, jadi belum tahu nilai impornya," ucapnya.

Baca juga: Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat Selesai Dibangun, Kereta Otonom IKN Siap Diuji Coba Agustus

Kemenhub bakal beli 3 rangkaian kereta otonom dari China

Sebelumnya, Risal mengatakan, pihaknya akan membeli tiga trainset kereta otonom dari China untuk dioperasikan di IKN.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau lokasi pembangunan kereta otonom atau Autonomous Rail Transit (ART) di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kamis (29/2/2024).BKIP KEMENHUB Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau lokasi pembangunan kereta otonom atau Autonomous Rail Transit (ART) di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kamis (29/2/2024).

Dia menyebut, satu trainset kereta otonom ini akan terdiri dari tiga kereta. Namun, dia tidak mengungkapkan berapa nilai investasi yang dibutuhkan untul membeli tiga trainset kereta otonom tersebut.

"Tahap awal 3 trainset, 1 trainset 3 kereta jadi total 9 kereta," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (2/4/2024).

Dia memastikan, kereta otonom buatan China ini sudah terbukti kualitasnya lantaran sudah dioperasikan di enam negara salah satunya Malaysia.

Baca juga: Menhub Targetkan Kereta Otonom di IKN Bisa Diuji Coba pada Agustus 2024

"Sudah beroperasi di 6 negara. Jadi bukan baru di kita, enggak. Sudah banyak manfaatnya di negara-negara lain, seperti Malaysia ada di Kuching," ungkapnya.

Risal bilang, saat ini pemerintah masih terus berkoordinasi dengan Otorita IKN dan para pemangku kepentingan lainnya terkait pembangunan kereta otonom di IKN.

Saat ini Otorita IKN masih meminta PoC kereta otonom di IKN ke Kemenhub. Namun dia belum dapat memastikan kapan PoC itu akan dilakukan.

"Itu nanti, kita tunggu. OIKN yang nentuin, sekarang lagi diskusi," tuturnya.

Baca juga: Kemenhub Berencana Beli 3 Rangkaian Kereta Otonom dari China

Sebagai informasi, kereta otonom yang akan digunakan berkecepatan operasional 40 kilometer perjam (km/jam) dan berkecepatan maksimal 70 km/jam. Kereta otonom akan menggunakan baterai yang disubstitusikan dengan marka jalan dan magnet.

Nantinya, kereta tersebut beroperasi di kawasan Sumbu Kebangsaan Sisi Timur dan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat, dengan tahap pembangunan rute dilakukan dalam dua fase.

Adapun panjang jalur ART Fase I sekitar 1,2 kilometer, sedangkan panjang jalur Fase II adalah mencapai 5,2 kilometer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com