Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Tantangan Energi di Indonesia, dari Aksesibilitas hingga Keberlanjutan

Kompas.com - 22/06/2024, 08:09 WIB
Reni Susanti,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Direktur SDM & Penunjang Bisnis PT Pertamina Patra Niaga, Mia Krishna Anggraini membeberkan tantangan energi Indonesia.

Hal tersebut disampaikannya di hadapan ratusan mahasiswa Politeknik Negeri Bandung (Polban) dalam acara Pertamina Goes to Campus (PGTC) 2024.

"Tantangan energi di Indonesia ini sangat beragam, tidak hanya meningkatkan energy security namun juga accessability, affordability, dan sustainability," ujar Mia kepada Kompas.com, Jumat(21/6/2024).

Baca juga: Pertamina International Shipping Raup Laba Rp 5,4 triliun Sepanjang 2023, Naik 60,94 Persen

Mia mengungkapkan, setidaknya ada 4 tantangan yang dihadapi. Pertama, Indonesia membeli atau mengimpor lebih banyak minyak daripada menjual atau mengekspor minyak kepada negara lain, atau net importir minyak.

Kedua, tantangan aksesibilitas, distribusi energi sampai pelosok desa, wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar), atau bandara perintis di mana moda distribusinya bisa beragam.

"Indonesia salah satu negara dengan distribusi energi terkompleks di dunia," ucap Mia.

Tantangan ketiga, subsidi tepat sasaran. Sebab subsidi ini harus transparan.

Baca juga: Kembangkan Energi Bersih, Pertamina NRE Siapkan Investasi 6,2 Miliar Dollar AS pada 2029

Keempat, tantangan sustainability. Produk energi selain berkualitas juga harus menjaga dampak lingkungan.

"Bagaimana bisnis Pertamina bisa adaptif ke kondisi tersebut. Karena itu, melalui PGTC ini kami berharap bersama sektor akademisi kita membangun kolaborasi, bergerak bersama menjawab tantangan energi Indonesia ke depan,” terang Mia.

Mia mengungkapkan, PGTC bertujuan menjalin kolaborasi untuk bersama-sama meningkatkan ketahanan energi untuk mendukung tercapainya Indonesia Emas 2045.

Hal tersebut dimulai dari membangun awareness pentingnya meningkatkan ketahanan energi, bekerjasama dalam inovasi energi, dan membantu generasi muda mempersiapkan perannya. Sebab generasi inilah yang akan dominan berperan di 2045.

Baca juga: Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Lewat PGTC, Mia berharap mahasiswa semakin mengenal Pertamina Patra Niaga sebagai garda terdepan Pertamina dalam menyalurkan BBM dan LPG diseluruh Indonesia.

Untuk itu Mia memperkenalkan bisnis Pertamina Patra Niaga. Selain produk dan layanan eksisting, Pertamina Patra Niaga juga terus mengembangkan bisnis baru, menyesuaikan dengan era transisi energi seperti dengan hadirnya Green Energy Station (GES) dan produk-produk Biofuel.

Direktur Politeknik Negeri Bandung, Marwansyah mengatakan, tantangan energi Indonesia sangat besar.

"Dan para pelajar ini yang akan melanjutkan posisi kita untuk membangun negeri. Kami apresiasi betul Pertamina Patra Niaga yang membuka diri dan mengajak berkolaborasi kami," ungkap dia.

Baca juga: Pertamina Tambah Pasokan Solar dan Eliji 3 Kg Jelang Idul Adha

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com