Kamu Milenial? Yuk ke Indonesia Future Fest...

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi para milenial, kamu mungkin bisa datang ke Indonesia Future Fest. Gelaran ini merupakan festival terbesar untuk kaum milenial di tahun 2019 untuk mendukung dan mempersiapkan milenial menuju Indonesia Emas 2045.

Managing Director IFF 2019 Astrid Reiza mengatakan, acara ini diselenggarakan agar milenial dapat mempersiapkan diri dan berkontribusi dalam rangka membangun Indonesia yang lebih baik.

"Di sini kita bilang menuju Indonesia Emas 2045 karena kita mau tahu milenial ke depannya mau jadi apa? Seberapa besar anak muda berpengaruh untuk masyarakat dan membangun pertumbuhan Indonesia?" ujar Astrid di FX Sudirman Jakarta, Jumat (22/3/2019).

Acara ini diadakan berawal dari keresahannya karena anak-anak muda Indonesia masih banyak yang belum mempunyai visi, misi, dan tujuan ke depan.

Baca juga: Survei: Generasi Milenial Lebih Boros Ketimbang Generasi Lain

Astrid juga berharap, dari acara yang digelar mulai tanggal 29-31 Maret di FX Sudirman ini, anak milenial bisa teredukasi dan berbagi hal positif untuk banyak orang.

Ladang cari kerja dan belajar bisnis

Acara yang membidik 80 persen milenial ini mempunyai serangkaian kegiatan seperti seminar, workshop, jobfair, konferensi, konser musik, dan digital kompetisi.

Untuk Jobfair, IFF mengundang BUMN dan startup-startup terkemuka seperti Go-Jek dan Bukalapak. Tujuannya agar job fair ini bisa menjadi ladang mencari kerja.

Tak kalah menarik, talkshow yang melibatkan 300 pembicara tokoh ternama dan para pejabat tinggi membuat kaum milenial bisa belajar banyak hal dari ahlinya. Mulai dari belajar bisnis dan belajar menjadi entrepreneur secara mendalam dengan 48 kelas setiap harinya.

"Nantinya akan ada lebih dari 300 speakers, dan lebih dari 100 influencer yang akan hadir di acara ini," ungkap Astrid.

Beberapa pembicara yang akan hadir di antaranya ialah Presiden Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama, Aburizal Bakrie, dan berbagai pembicara lainnya.

Jadi lanjut dia, IFF mengajak milenial untuk terus maju dan berkembang, sehingga tidak ada asalan lagi untuk tidak mempunyai mimpi.

"Semua berawal dari mimpi, enggak ada yang enggak mungkin dari mimpi," tandasnya.

Baca juga: 5 Cara Milenial Memaknai Kekayaan, Apa Saja?