Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Jangan Golput, Menaker Ingin Millenial Bela Kepentingannya

Kompas.com - 25/03/2019, 20:15 WIB
Mikhael Gewati

Editor


KOMPAS.com
– Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri mengajak generasi milenial dan pemilih muda untuk menggunakan hak pilih dalam Pemilu 2019. Sebab, dengan menggunakan hak pilih, mereka dapat memilih presiden, legislator, dan menyampaikan aspirasi sesuai kepentingan milenial.

“Bela kepentinganmu dengan memilih legislator yang kalian percaya dapat membawa aspirasi milenial. Gunakan hak pilihmu. Jangan Golput,” kata Menteri Hanif dalam diskusi Millenial Voters untuk Pemilu 2019, di MUG Kafe, Depok, Senin (25/3/2019), seperti dalam keterangan tertulisnya.

Dalam kesempatan tersebut, Menaker juga mengajak generasi milenial jangan alergi dengan politik. Karena seluruh produk hukum ketatanegaraan dan budaya, tercipta dari proses politik.

“Politik sangat menentukan hitam putihnya pemerintahan dan kemasyarakatan. Politik itu mulia. Jika ada yang kotor, itu politisinya, bukan politiknya," ujar M Hanif.

Lebih lanjut Menaker kemudian menyinggung soal pentingnya kebijakan kuat tentang penyelamatan bonus demografi yang puncaknya akan dialami Indonesia pada 2030. Pada kurun waktu tersebut, jumlah penduduk Indonesia didominasi usia produktif.

Bonus demografi itu, kata Menaker, akan menghantarkan Indonesia  sebagai Negara dengan kekuatan ekonomi ketujuh dunia, jika penduduk usia produktifnya memiliki skil pekerjaan. Namun sebalikna, jika tidak, bonus demografi justru menjadi bencana.

“Generasi milenial harus memastikan, presiden dan wakil rakyat terpilih paham betul tentang strategi peningkatan kompetensi warga usia produktif. Jadi, jangan sampai tidak memilih dan salah pilih,” tambah Hanif Dhakiri.

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Muhammad Hanif Dhakiri (tengah pakai topi) dalam diskusi Millenial Voters untuk Pemilu 2019, di MUG Kafe, Depok, Senin, 25 Maret 2019.
Diskusi Millenial Voters untuk Pemilu 2019 Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Muhammad Hanif Dhakiri (tengah pakai topi) dalam diskusi Millenial Voters untuk Pemilu 2019, di MUG Kafe, Depok, Senin, 25 Maret 2019.
Diskusi juga menghadirkan tiga narasumber lain, yakni Reni Suwarso (Institut for Strategy, Scurity and Strategic Studies), Ednert Gani Suryahudaya (Institute of Public Policy Unika Atmajaya) serta Ketua KPU Depok Nana Sobarna.

Reni Suwarno menghimbau kepada generasi milenial dan pemilih muda untuk menggunakan pertimbangan yang cerdas dalam menentukan presiden dan legislator yang akan dipilih.

“Kelebihan dan kekurangan calon harus diketahui dan dikonfirmasi,” tuturnya.

Sementara itu, Edbert Gani juga menghimbau generasi milenial tidak cuek dengan urusan politik. Ini karena kebijakan dalam jangka panjang akan ditentukan oleh hasil Pemilu kali ini.

"Dan generasi milenial sangat menentukan siapapun yang akan terpilih dalam Pemilu nanti”.

Dalam kesempatan tersebut Ketua KPU Depok Nana Sobarna menyatakan, jumlah pemilih di Depok mencapai 1,3 juta lebih pemilih. Dari jumlah tersebut, 600 ribu diantaranya adalah pemilih milenial.

“Betapa pemilih milenial memiliki peran strategis dan ikut menentukan,” tutup Nana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com