Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham Tesla Anjlok Setelah Laporkan Penjualan Terendahnya

Kompas.com - 05/04/2019, 07:15 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNN

NEW YORK, KOMPAS.com - Paada Rabu (3/4/2019) Tesla melaporkan penjualan mobil listrik mereka mengalami penurunan yang cukup signifikan pada kuartal pertama 2019. Namun, perusahaan cukup percaya diri bisa memenuhi target penjualan tahun ini.

Seperti dikutip dari CNN, Jumat (5/4/2019), sebanyak 63.000 kendaraan telah dikirimkan kepada pelanggan pada tiga bulan pertama 2019. Angka tersebut lebih rendah 31 persen jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Jika dirinci, penjualan tersebut terdiri atas 50.900 mobil sedan model 3 yang merupakan kendaraan Tesla yang paling best seller, dan 12.100 sedan model S dan SUV model X.

Penurunan penjualan antar kuartal terjadi untuk pertama kalinya dalam dua tahun, bahkan persentase penurunan yang cukup besar sepanjang sejarah penjualan mobil Tesla.

Perusahaan merilis hasil penjualan mereka pada hari Rabu, dan harga saham mereka tergerus 8 persen di awal perdagangan hari Kamis (4/4/2019).

Di sisi lain, investor juga tengah mengamati perkembangan berita lain dari Tesla, yaitu jadwal dengan pendapat CEO Tesla Elon Musk soal kasus yang diajukan regulator sekuritas.

Perlambatan penjualan Tesla menjadi perhatian lantaran perusahaan membuuhkan uang tunai untuk membayarkan utangnya yang segera jatuh tempo.

Tesla selalu memperhitungkan penjualannya setiap kali sebuah mobil dikirimkan, bukan ketika ada permintaan barang baru lantaran pembeli hanya akan membayar lunas pesanannya ketika mereka menerima mobilnya. Sehingga, angka penjualan Tesla tidak benar-benar menunjukkan nilai permintaan.

Perlambatan pengiriman sebenarnya tidak terlalu mengagetkan, analis Wall Street pun telah memerkirakan Tesla hanya mengirimkan sekitar 50.000 mobil Model 3s. tesla pun sudah menyatakan akan ada pengurangan pengiriman untuk Model S dan Model X jika dibandingkan dengan tahun lalu.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com