Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datangkan 192 Unit Kereta dari Jepang, PT KCI Alokasikan 192 Miliar

Kompas.com - 11/04/2019, 12:22 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Guna meningkatkan pelayanan seiring pertumbuhan jumlah penumpang, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) akan menambah jumlah kereta. Rencananya, tahun ini KCI akan mendatangnya 192 unit kereta dari Jepang.

KCI membeli kereta dari Jepang berdasarkan kontrak KCI dengan East Japan Railway Company (JR-East) pada tahun 2018. Dalam kontrak tersebut, KCI akan mendatangkan 356 unit kereta dari perusahaan penyedia jasa perkeretaapian penumpang asal Jepang itu sejak tahun 2018 hingga tahun 2020.

Hingga Januari 2019 realisasi pengiriman kereta sebanyak 24 unit.

"Tahun sebelumnya kami hanya mendatangkan 68 unit kereta saja, jadi tahun ini jauh lebih besar," ujar Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia Wiwik Widayanti, Rabu (10/4/2019). 

Baca juga: 2018, PT KCI Targetkan Penumpang Commuter Line Naik 9,5 Persen

Menurut Wiwik, PT KCI menggelontorkan dana Rp 190 miliar untuk mendatangkan 192 unit kereta dari Jepang pada tahun ini.

Sementara itu, untuk tahun depan KCI akan mendatangkan 96 unit kereta.

Direktur Teknik PT KCI John Roberto, kereta yang didatangkan adalah kereta bekas dengan seri 205. Jon meyakini, dengan standar perawatan yang diterapkan PT KCI, kereta bekas asal Jepang ini tetap berfungsi dengan baik.

"Standar perawatan kami sama dengan Jepang," imbuhnya.

Baca juga: PT KCI Datangkan 228 Kereta hingga 2020

Selanjutnya, pada tahun 2021, PT KCI akan membuat kereta baru yang digarap secara bertahap sebanyak 25 rangkaian kereta.

Sejauh ini, PT KCI tengah berdiskusi dengan PT Inka untuk proyek pembangunan kereta baru. "Tapi masih belum tahu apakah bekerja sama lagi dengan perusahaan Jepang atau tidak," terang John. (Kenia Intan)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Datangkan 192 unit kereta dari Jepang, Kereta Commuter alokasikan Rp 192 miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com