Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Harus Lakukan Transformasi Digital, Ini Sebabnya

Kompas.com - 22/04/2019, 14:59 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Revolusi industri 4.0 telah memberikan dampak terhadap beragam aspek kehidupan, termasuk kinerja perusahaan. Agar tetap dapat relevan, perusahaan pun dipandang harus melakukan transformasi digital.

Agus F Abdillah, Chief of Product & Service Officer Telkomtelstra menjelaskan, perusahaan harus memulai inisiatif transformasi digital dan mensimplifikasikan proses dan memperbarui pengalaman konsumen melalui inovasi teknologi digital, seperti software defined network, awan, dan security intelligent agar mampu memenangkan persaingan, sekaligus melayani dan mempertahankan konsumen secara cepat.

Pada saat yang sama, perusahaan pun harus meningkatkan efisensi staf dan menurunkan biaya.

Baca juga: 90 Persen Pebisnis Indonesia Percaya Pentingnya Transformasi Digital

"Perusahaan saat ini sudah sangat sadar dengan keharusan untuk bertransformasi digital agar mampu untuk bersaing dan tetap relevan dengan industri 4.0," sebut Agus dalam pernyataannya, Senin (22/4/2019).

Ia menerangkan, dari hasil survei Telkomtelstra, ada lima faktor yang menyebabkan pemimpin perusahaan memutuskan untuk melakukan transformasi digital menuju industri 4.0.

Faktor tersebut adalah lebih hemat biaya produksi, operasional yang lebih efisien, bisa mengembangkan ide inovatif untuk menghasilkan produk dan jasa baru, pengembangan pasar baru, dan meraih segmen pasar baru.

Dari data Kementerian Perindustrian (Kemenperin), revolusi industri 4.0 dengan berbagai teknologi pendukungnya seperti Internet of Things (IoT), cloud computing alias komputasi awan, advance robotic, dan lainnya berpotensi meningkatkan nilai tambah dan kontribusi industri terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional sebesar 120 miliar hingga 150 miliar dollar AS pada 2025.

Baca juga: Jeli Dalam Transformasi Digital Menuju Industri 4.0

Sementara itu, studi McKinsey menunjukkan, revolusi industri 4.0 berpeluang meningkatkan nilai tambah terhadap PDB nasional sebesar 120 miliar-150 miliar dollar AS pada 2025.  Pertumbuhan ekonomi nasional pun akan terdongkrak sekitar 1-2 persen.

Sementara Alex Budiyanto, Ketua Asosiasi Cloud Computing Indonesia (ACCI), menerangkan dalam era revolusi industri 4.0 dengan berbagai teknologi pendukungnya seperti IoT, advance robotic, big data, dan virtual reality, teknologi cloud computing merupakan fundamental utama.

"Semua teknologi pendukung dari era revolusi industry 4.0 bermuara dalam cloud computing," paparnya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com