Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Indonesia akan Kirim Barang Pakai Drone Tanpa Awak

Kompas.com - 09/05/2019, 19:17 WIB
Murti Ali Lingga,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) Muhammad Iqbal, mengatakan, pihaknya tengah serius mengembangkan bisnis sektor logistik. Salah satu terobosan yang akan dilakukan ialah mengirimkan barang atau logistik dengan menggunakan drone.

"Kita akan mempelopori transportasi undara tanpa menggunakan pilot, (dengan) drone. Ini Unmanned Aerial Vehicle (UAV)," kata Iqbal ketika berbincang dengan Kompas.com di Jakarta, Kamis (9/5/2019).

Iqbal mengatakan, pengiriman barang via drone ini dikemas dalam pilihan layanan go-excellent yang saat ini tengah dikembangkan. Pihaknya kini terus memanfaatkan dan mengembanhkan teknologi baru guna mendukung layanan yang tak lama lagi diperkenalkan ke publik.

"Jadi di masa depan pengiriman barang itu akan bisa lebih cepat menggunakan trasnportasi udara," ungkapnya.

Baca juga: Tarif Batas Atas akan Diturunkan, Ini Komentar Garuda Indonesia

Dia menjelaskan, saat ini pengiriman barang memang sudah dilakukan lewat udara yang dimanfaatkan e-commerce atau lainnya. Namun, itu hanya sabatas dari daerah/kota ke tempat lain.

Kendati demikian, pengiriman barang dari bandara ke tempat tujuan masih dilakukan lewat darat. Hal inilah yang akan diubah melalui pengiriman via drone.

"Tapi (dari) airport ke rumah, itu saat ini pakai darat. Ke depan dimungkinkan terintegrasi lewat udara semua. Kita akan mempelopori UAV," jelasnya.

Lebih lanjut ia menerangkan, drone yang dipakai untuk mengirim barang nantinya baru akan tersedia di wilayah Indonesia Timur. Karena saat ini yang paling membutuhkan pesawat kecil, seperti di Maluku dan lainnya.

"Kapasitasnya bisa lima ton. Dulu ini buat ngirim misil bom, sekarang untuk kargo. Membutuhkan runway 600 meter, enggak terlalu panjang. Semuanya dikendalikan di dalam ruangan," ucapnya.

"Ini sudah ada barangnya (drone), insya allah September masuk ke sini. Kenapa September? karena kita butuh waktu bikin regulasinya dengan Kementerian Perhubungan," tambahnya.

Dia menyebut, untuk aksi korporasi ini pihaknya tidak mengucurkan dana sepeser pun. Karena Garuda Indonesia hanya berkerja sama dengan produsen drone asal China, Pehang.

"Pehang yang akan mendatangkan investor untuk membeli pesawat ini. Kita mengoperasikan, jadi enggak ada investasinya, enggak ada risiko buat Garuda Indonesia," pungkas Iqbal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com