Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AAUI: Harga Tiket Pesawat Mahal akan Berdampak pada Premi Asuransi

Kompas.com - 27/05/2019, 17:25 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan harga  tiket pesawat domestik sejak akhir tahun lalu berimbas kepada bisnis asuransi umum.

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyebut kenaikan harga tiket pesawat akan berdampak pada kinerja asuransi umum pada kuartal II 2019.

Direktur Eksekutif AAUI Dody AS Dalimunthe menyebut untuk perusahaan asuransi yang menyediakan produk asuransi perjalanan pesawat akan merasakan penurunan premi. Lantaran bila harga tiket naik maka nasabah akan melihat polis asuransi akan menambah biaya perjalanan.

Selain itu, Dody bilang harga tiket berkaitan langsung dengan jumlah penumpang. Bila kenaikan tiket pesawat menyebabkan penurunan jumlah penumpang, maka permintaan asuransi untuk penumpang juga turun.

Baca juga: Harga Tiket Kereta Sama dengan Harga Tiket Pesawat, Ini Kata Kemenhub

"Jadi mau tidak mau akan berpengaruh kepada perusahaan asuransi yang menyediakan produk perjalanan pesawat. Namun mereka harus mengalihkan produk ke moda transportasi lain, seperti kereta api. Oleh sebab itu, mereka harus lebih kreatif lagi, bisa kembangkan produk ke moda transportasi lain," ujar Dody beberapa waktu lalu.

Kendati demikian, Dody mengaku belum bisa memperkirakan berapa besar pengaruh dari kenaikan tiket pesawat terhadap kinerja premi perjalanan di industri asuransi umum. Ia mengaku dampak tiket pesawat belum terlihat pada kuartal I 2019.

"Asuransi perjalanan merupakan produk favorit untuk dijual (perusahaan asuransi). Lantaran lebih dekat ke nasabah, tidak hanya kecelakaan saja, juga kehilangan bagasi, banyak macamnya," papar Dody.

Baca juga: Ombudsman: Pemerintah Lamban Antisipasi Kenaikan Harga Tiket Pesawat

Ketua Bidang Statistik, Riset, Analisa TI dan Aktuarial AAUI Trinita Situmeang menyatakan terdapat beberapa lini asuransi umum yang berkaitan dengan industri pesawat terbang. Ia menyebut asuransi kecelakaan diri, liability, perjalanan, dan aviasi.

"Asuransi aviasi memang betul menjamin semua risiko dalam penerbangan. Tapi bisa masuk di personal accident dan liability, juga travel insurance. Pada kuartal I harga tiket belum berdampak, mungkin untuk jangka panjang. Personal accident dan liability itu kan annual contract, kontrak periode satu tahun. Nanti waktu ketemu annual baru ketahuan," papar Trinita.

Kendati demikian, data AAUI menunjukkan premi bruto asuransi aviasi pada kuartal I-2019 sebesar Rp 97,75 miliar. Nilai ini turun 45,2 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dari posisi Maret 2018 sebesar Rp 178,38 miliar.

Adapun klaim bruto pada lini bisnis aviasi tumbuh 14,7 persen (yoy) dari Rp 46,74 miliar menjadi Rp 53,61 miliar. (Maizal Walfajri)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: AAUI: Harga tiket pesawat mahal akan berdampak pada premi asuransi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com