Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

QRIM Express Manfaatkan Tol Trans Jawa untuk Tekan Biaya

Kompas.com - 13/06/2019, 17:37 WIB
Yoga Sukmana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mahalnya harga pengiriman logistik menggunakan pesawat menjadi pekerjaan rumah bagi banyak perusahaan logistik, termasuk QRIM Express.

Berbagai cara pun dicoba untuk menyiasati hal tersebut agat tidak ikut membebani perusahaan dan tentunya konsumen.

CEO QRIM Express Abdul Rahim mengatakan, pihaknya sangat terbantu dengan investasi infrastruktur pemerintah di Pulau Jawa.

"Pembangunan yang baik itu juga membantu meredakan cost logistik," ujarnya di Jakarta, Kamis (13/6/2019).

Dengan infrastruktur jalan yang baik, maka pengiriman barang bisa dilakukan menggunakan mobil, tidak perlu menggunakan pesawat.

Namun hal itu tidak bisa dilakukan untuk pengiriaman barang ke luar Pukau Jawa. Pesawat masih menjadi pilihan utama pengiriman barang ke luar Pulau Jawa.

Namun lantaran biaya angkut yang mahal, QRIM Express melakukan berbagai strategi.

"Jadi strategi yang coba kami lakukan adalah kalau kami kirim dari Jawa ke luar pulau itu kalau satu satu itu mahal. Jadi kami coba lakukan solusi itu digabungkan terlebih dahulu barangnya lalu dikirimkan," kata COO QRIM Express Widiatmoko.

Menurut dia, strategi ini mampu menekan biaya logistik hingga 20 persen jika dibandingkan harus mengirim barang secara langsung dari Jakarta ke luar pulau.

Kedua, QRIM Express juga sedang menjajaki kerjasama untuk memanfaatkan tol laut. Pengiriman menggunakan kapal dinilai akan menjadi satu opsi solusi untuk menyiasati mahalnya biaya kargo pesawat.

"Dimana kecepatanya juga sudah mulai membaik ya. Ini merupakan opsi bagi para customer kami dalam hal menyiasati biaya pengiriman," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com