Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aliran Listrik LRT Palembang Diputus, Ini Komentar Kemenhub

Kompas.com - 02/07/2019, 18:56 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Zulfikri angkat bicara terkait pemutusan aliran listrik untuk penerangan jalan di jalur Light Rail Transit (LRT) Palembang, Sumatera Selatan

Pemutusan aliran listrik tersebut disebabkan adanya tunggakan selama enam bulan yang mencapai kisaran Rp 189 juta.

Menurut Zulfikri, pertanggungjawaban pembayaran tagihan listrik PJU eksisting sampai akhir tahun 2018, dibayar oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Palembang.

Namun, pada 2019 pihak Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Palembang meminta segera dilakukan serah terima aset agar dapat melakukan pembayaran dan perawatan. Sementara itu, serah terima aset belum bisa dilaksanakan mengingat pekerjaan LRT Sumsel belum 100 persen selesai.

Baca juga: PLN Putus Aliran Listrik di Sepanjang Jalur LRT Palembang, Ini Sebabnya

"Sebagai solusi, saat ini para pihak terkait, yaitu Pemerintah Kota Palembang PPK LRT Sumatera Selatan, PLN UP 3 Palembang dan PT Waskita karya selaku Kontraktor sedang berkoordinasi guna mencari penyelesaian terbaik. Diharapkan dalam waktu dekat PJU dimaksud bisa nyala kembali," ujar Zulfikri dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/7/2019).

Sebelumnya, pihak PLN wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu (WS2JB) terpaksa memutus aliran listrik untuk penerangan jalan di jalur Light Rail Transit (LRT) Palembang.

Humas PLN WS2JB Bakri mengatakan, Unit Pembangkit (UP) 3 Palembang yang diputus oleh mereka yakni sebanyak 15 ID pelanggan. Seluruh ID itu merupakan jalur yang dilewati oleh LRT.

"Pemutusan aliran listrik dari simpang Bandara sampai kawasan Opi, karena ada tunggakan Rp 189 Juta," kata Bakri saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com