Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Mentan Amran: Petani Pahlawan Ekonomi Indonesia

Kompas.com - 04/07/2019, 17:48 WIB
Alek Kurniawan,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebutkan para petani Indonesia telah berhasil menjadi pahlawan bagi negerinya sendiri. Hal ini menyusul keberhasilan Indonesia meningkatkan produksi komoditas-komoditas strategis pertanian.

Menteri yang dikenal berani dan solutif membantu petani ini juga mengatakan dirinya tidak akan kendor hingga akhir periodenya di Kabinet Kerja.

"Petani dan masyarakat kecil harus diperjuangkan. Kami berprinsip kedaulatan pangan dan kemandirian pangan menjadi arah kita ke depan. Jangan malah melemah," jelas Amran di Jakarta, melalui rilis tertulis yang Kompas.com terima, Kamis (4/7/2019).

Menurut Amran, petani sebagai produsen utama perlu mendapat jaminan harga dan margin keuntungan yang layak.

Baca juga: Mentan Amran: Pejabat Kementerian Pertanian Harus Siap Layani Rakyat 24 Jam

Namun, upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam meningkatkan kesejahteraan petani tersebut kerap diganggu pihak-pihak tertentu. Keinginan segelintir pihak untuk terus impor pangan dengan dalih harga tinggi dan stok minim kerap dijadikan alasan untuk mengkhianati petani.

"Saya orang terdepan dalam urusan tidak mau impor. Kita (Indonesia) sebenarnya mampu kok. Kita punya sumber dayanya. Petani dan lahan pertanian kita masih mampu memenuhi kebutuhan nasional," ujar Amran.

Stok beras, lanjutnya, saat ini dalam keadaan surplus. Terbukti Gudang Bulog memiliki stok beras sebanyak 2,2 juta ton. Komoditas jagung yang biasa impor hingga 3,6 juta ton di masa lalu pun kini bisa dipenuhi sendiri. 

"Prinsipnya, petani harus dimuliakan dan dibahagiakan. Tidak ada pangan lagi bila petani sudah malas ke sawah bila Indonesia hobi impor," tegas Amran. 

Baca jugaKetika Oposisi di DPR, Doakan Mentan Amran Tetap Jadi Menteri

Menurut Amran, dirinya akan terus mendorong produksi komoditas strategis nasional dengan konsep lumbung pangan dunia dan meminta masyarakat juga berperan menjaga gairah petani untuk bertani.

Satu per satu masalah stok produksi komoditas akan terus diselesaikan Kementan hingga swasembada tercapai.

"Saya sudah minta jajaran Kementan jangan gagal fokus. Bekerja dan berkaryalah untuk negeri. Sepenuh hati untuk petani dan rakyat Indonesia yang butuh makan setiap hari," ungkapnya.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat mengunjungi salah satu perkebunan jagungDok. Humas Kementerian Pertanian RI Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat mengunjungi salah satu perkebunan jagung
Memberantas mafia pangan

Sebagai informasi, sejak memimpin Kementerian Pertanian (Kementan) pada Oktober 2014, Amran telah membuktikan mampu memberantas mafia pangan atas kerja sama dan komunikasi yang intensif dengan satgas pangan.

Setiap terpantau harga mengalami kenaikan, Amran bersama satgas pangan segera turun memeriksa kondisi harga di pasar dan mencari penyebabnya.

"Tesisnya, mafia pangan itu sulit diberantas dan saya anti tesisnya. Sudah 700 lebih praktik mafia pangan diungkap bersama satgas pangan," lanjut Amran.

Komitmen Amran dalam memberantas mafia pangan mendapatkan apresiasi dari pengamat politik ekonomi Ichsanuddin Noorsy.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com