JAKARTA, KOMPAS.com - Kemajuan teknologi yang kerap ditakuti banyak orang sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk berbagai keuntungan, seperti bisnis waralaba atau franchise.
Hadirnya layanan jasa antar makanan melalui platform digital dan perusahaan rintisan membuat bisnis waralaba semakin mengukuhkan posisinya di Indonesia.
Hal ini pun diakui oleh Ketua Umum Asosiasi Franchise Indonesia Andrew Nugroho. Andrew yang juga menjabat sebagai Direktur PT Top Food Indonesia yang membawahi brand Es Teler 77 mengatakan, layanan pengiriman makanan yang seliweran mendukung bisnisnya.
"Pengaruhnya sangat terasa ya. Justru dengan hadirnya bisnis ini bukan mematikan kita, tapi justru mendukung. Kalau dari pengalaman saya yang juga seorang pebisnis waralaba sih mendukung. Orang mau makan tapi malas jalan sekarang tinggal pesan langsung datang," kata Andrew Nugroho di Jakarta, Jumat (5/7/2019).
Baca juga: Asosiasi Yakin Bisnis Waralaba Tumbuh 10 Persen Tahun Ini
Bahkan, kata Andrew, layanan pengiriman makanan menopang kenaikan pendapatan usaha hingga 15 persen. Terlebih sektor makanan dan minuman (food and beverage/F&B) memang dominan dalam kenaikan usaha waralaba.
Alasannya, karena jangkauan pasar yang lebih luas dan produk yang dihasilkan lebih simpel dari waralaba sektor F&B.
"Apalagi saat ini pertumbuhan waralaba memang didominasi oleh food and beverage, ya. Pasarnya food and beverage itu besar sekali, dan memang kalau orang jualan kopi atau kue itu lebih simpel. Jadi banyak pertumbuhannya dari sektor food and beverage itu," papar Andrew.
Baca juga: Makanan dan Minuman Kuasai Bisnis Waralaba Indonesia
Di tahun-tahun berikutnya pun Andrew tak memungkiri pertumbuhan waralaba akan didominasi kembali oleh sektor F&B. Untuk itu, Ketua Umum Asosiasi Franchise Indonesia ini berani menargetkan pertumbuhan usaha waralaba 10 persen. Padahal, di tahun-tahun sebelumnya hanya berkisar 5-6 persen.
"Target kami growth 10 persen untuk tahun 2019 year on year (yoy). Kalau tahun lalu enggak sampai 10 persen, mungkin sekitar 5-6 persen. Rata-rata tiap tahun juga segitu," pungkas Andrew.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.