Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Kenakan Bea Masuk Untuk Produk Baja China dan Meksiko

Kompas.com - 10/07/2019, 08:04 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNN

HONG KONG, KOMPAS.com - Amerika Serikat memberlakukan bea masuk baru untuk beberapa produk baja dari Meksiko dan China.

Seperti dikutip dari CNN, Rabu (10/7/2019), pihak Amerika Serikat menyatakan, selama ini eksportir di kedua negara tersebut menerima subsidi yang tidak adil.

Departemen Perdagangan Amerika Serikat mengatakan para eksportir baja pabrikasi China diuntungkan sekitar 30 persen hingga 177 persen, sementara mereka yang di Meksiko menerima subsidi bea masuk ke AS hingga 74 persen.

Baca: Inilah 4 Negara yang Paling Diuntungkan Perang Dagang China-AS

Adapun Departemen Bea dan perbatasan AS akan memintra para eksportir dari China dan Meksiku untuk membayarkan bea masuk ke negara adidaya tersebut dan mulai berlaku per 19 November mendatang.

Sebagai informasi pada 2018 lalu, Amerika Serikat telah mengimpor 897,5 juta dollar AS produk pabrikasi baja asal China, sementara dari Meksiko sebesar 622,4 juta dollar AS.

Adapun keputusan penerapan bea masuk tersebut sebagai salah satu respon dari petisi yang dibuat pada awal tahun ini oleh Institusi Konstruksi Baja Amerika.

Departemen Perdagangan juga melakukan investigasi mengenai produk baja impor dari Kanada, namun subsidi untuk eksportir Kanada tidak lebih dari 1 persen.

Adapun pada Maret tahun lalu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah memberlakukan tarif sebesar 25 persen untuk produk baja di dan 10 persen untuk alumunium dari beberapa negara.

Namun, dua bulan lalu Trump telah sepakat untuk menarik kembali pemberlakuan tarif untuk produk impor baja dan alumunium asal Kanada juga Meksiko. Selain itu, AS juga telah mencapai gencatan tarif dalam perang dagang dengan China meski baru bersifat sementara. Trump mengatakan dia akan menunda mengenakan tarif baru pada barang-barang Cina yang telah menjadi ancamannya jika kesepakatan tidak dapat dicapai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com