Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gembok Repatriasi Dibuka, Begini Sikap Pemilik Dana

Kompas.com - 15/07/2019, 20:04 WIB
Yoga Sukmana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilik dana repatriasi tax amnesty bisa membawa keluar dananya dari Indonesia mulai akhir 2019.

Hal ini lantaran "gembok" dana tersebut akan dibuka setelah periode kewajiban menyimpan dana di Indonesia berjalan selama 3 tahun.

Presiden Direktur Bank OCBS NISP Parwati Surjaudaja mengungkapkan sikap para pemilik dana repatriasi yang menyimpan dananya di bank tersebut.

"Kami coba tanya juga masing- masing pemilik dana itu, apasih rencananya 2019 nih setalah jatuh tempo 3 tahun apa yang akan dilakukan," ujarnya di Jakarta, Senin (15/7/2019).

"Pada umumnya sih mereka sudah banyak melakukan usahanya. Tetapi mereka ada yang belum mengatakan apa yang akan dilakukan, mereka masih wait and see," sambungnya.

Parwati mengatakan, informasi itu didapatkan oleh Bank OCBC NISP pada kuartal pertama 2019. Itu artinya ada kemungkinan perubahan sikap pemilik dana.

Meski belum memiliki gambaran terbaru sikap pemilik dana repatriasi, namun Parwati yakin dana itu akan tetap akan disimpan di Indonesia bila ada instrumen-instrumen investasi yang menarik.

Instrumen yang ditawarkan pun harus lebih menarik dibandingkan di negara lain.

"Misalnya tanam investasi dollar itu return-nya 2 persen di Indonesia. Tetapi kalau di luar dengan balance yang konservatif kan bisa 6 persen. Makanya bagaimana kemampuan kita sebagai industri keuangan menentukan," kata dia.

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) menilai tidak perlu ada yang dikhawatirkan dari dana-dana repatriasi hasil tax amnesty.

Meskipun "gembok" dana yang di bawa kembali ke Indonesia itu akan segara terbuka. Dalam ketentuan, dana repatriasi harus disimpan di Indonesia selama 3 tahun sejak tax amnesty.

Batas waktu itu tersebut akan berakhir pada akhir 2019 nanti. Dengan begitu, pemilik dana bisa membawa uang itu ke luar negeri kembali.

Ditjen Pajak yakin dana repatriasi akan tetap berada di Indonesia sebab kondisi ekonomi Indonesia dalam keadaan baik, bahkan pertumbuhannya tetap ada di angka 5 persen per tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com