Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswi Jadi Korban "Skimming", Uang untuk Bayar Kuliah Hilang

Kompas.com - 31/07/2019, 07:26 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang mahasiswi menjadi korban kejahatan skimmingpadahal uang yang dia simpan di rekening itu untuk bayar uang kuliah.  

Skimming merupakan tindakan pencurian informasi kartu kredit atau debit dengan cara menyalin informasi yang terdapat pada kartu secara ilegal

Kisah ini diungkap pengguna Twitter, Mazidatur Rizqiyah, @ceriblasem yang juga merupakan mahasiswi Universitas Sebelas Maret (UNS).

Saat itu, dia hendak membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT), namun menjadi korban skimming ATM pada Sabtu (27/7/2019).

Baca juga: Polisi Ringkus Imigran Srilanka Anggota Sindikat Internasional Skimming Pembobol ATM di Kudus

Mazidatur Rizqiyah atau akrab disapa Reza mengisahkan bahwa pada Senin (22/7/2019) malam, ia dan teman-teman Kelompok Kerja Nyata (KKN) Gunung Kidul tengah mengobrol soal pembayaran UKT.

"Iseng-isenglah aku buka mobile banking, eh tapi kok sisa uangku tinggal Rp 2.000 saja. Padahal kuingat-ingat saldo masih ada Rp 7 juta, sedangkan tagihan UKT Rp 6,3 juta," tulis Reza dalam twitnya.

Adapun sistem pembayaran UKT di UNS menggunakan cut-off autodebet sesuai jumlah tagihan dari bank swasta, BTN.

Sementara itu, proses cut-off autodebet berlangsung mulai Selasa (23/7/2019).

Sontak, Reza pun panik dan langsung mengecek mutasi pada rekeningnya. Diketahui, ludesnya uang tersebut dikarenakan ada penarikan sejak Sabtu (20/7/2019).

"Aku tidak pernah melakukan transaksi itu sama sekali. Posisinya aku tahu itu malam dan lagi di posko KKN, di sana enggak ada ATM. Ada ATM pun jauh banget harus ke kota," tulis Reza.

Baca juga: Babak Baru Kasus Ramyadjie Priambodo, Tersangka Skimming ATM yang Menyamar Jadi Wanita

Keesokan harinya, Reza langsung mengurus ke bank BTN di Solo dan disebutkan oleh petugas bahwa saldo di ATM-nya hanya bersisa Rp 52.000.

Kemudian, pihak BTN cabang UNS menghubungi BTN Pusat dan disebutkan bahwa ATM milik Reza kemungkinan ada indikasi skimming. Sebab, penarikan diketahui berasal dari Medan dan Batam.

Petugas BTN mengungkapkan bahwa pelaku tindakan skimming biasanya memasang alat di mesin-mesin ATM yang kurang pengawasan, seperti di pom bensin, supermarket, atau tempat lainnya.

Alhasil, Reza pun memblokir ATM-nya dan membuat surat pengaduan nasabah agar dikoreksi dan berharap bank bisa mengembalikan uangnya.

"Saya sudah mengajukan pengaduan nasabah ke BTN. Ini masih menunggu 14 hari dari tanggal lapor kemarin," ujar Reza saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (30/7/2019).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com