Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Dengan Berkolaborasi, PGN Yakin Penuhi Kebutuhan Energi Baik

Kompas.com - 01/08/2019, 18:36 WIB
Mikhael Gewati

Penulis


KOMPAS.com
- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) percaya kolobrasi dengan PT Pertamina Gas (Pertagas) dan beberapa perusahaan terafiliasi lainnya akan memberikan manfaat bagi ketahanan energi. Apalagi sumber energi gas yang tersedia di Indonesia sangat besar.

“Tak cuma itu, kolaborasi ini akan memberikan manfaat jangka panjang dalam pemenuhan kebutuhan energi yang ramah lingkungan, efisien," jelas Direktur Utama PGN Gigih Prakoso seperti dalam keterangan tertulisnya.

Gigih menjelaskan sekarang PGN adalah pemain gas bumi terbesar di Indonesia. Terlebih sejak 2018 perusahaan ini resmi menjadi perusahaan sub holding gas nasional.

Pemerintah pusat yang mempunyai inisiatif tersebut beralasan dengan menjadikan PGN holding migas diharapkan dapat mengoptimalkan pemanfaatan infrastruktur dan pemenuhan gas bumi sebagai energi baik.

Untuk itu, Gigih Prakoso menegaskan PGN berkomitmen memperkuat dan memperluas pemanfaatan gas bumi di Indonesia melalui pembangunan infrastruktur di berbagai sektor kelistrikan, industri, transportasi, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan rumah tangga.

Baca juga: PGN dan Pertagas Bersinergi, Seperti Apa Perannya?

Hal tersebut ditegaskan Gigih Prakoso, saat memberikan sambutan pada acara Gas Indonesia Summit & Exhibition (GIS) 2019, di Jakarta Convention Centre, Kamis (1/8/2019).

Perlu diketahui, sebagai sub holding gas, saat ini PGN mengelola sekitar kurang lebih 3 billion cubic feet per day (BCFD) atau miliar kaki kubik perhari. Nilai ini setara dengan 98 persen pangsa pasar bisnis transmisi gas.

Sementara itu, gas yang dikelola baru 25 persen dari total pangsa pasar pemanfaatan gas domestik.

Berdasarkan data SKK Migas, pemanfaatan gas domestik di Indonesia pada 2018 mencapai 60 persen dari produksi gas nasional.

Namun, dengan menguasai dan mengoperasikan 96 persen dari total infrastruktur gas di Indonesia, PGN baru memenuhi 20 persen kebutuhan infrastruktur gas bumi.

Perlu inisiatif dan sinergi

Gigih menyatakan, untuk memenuhi kebutuhan 80 persen pasar tersebut, diperlukan inisiatif dan sinergi baik dari pemerintah pusat dan daerah maupun badan usaha, termasuk seluruh stakeholder yang berkepentingan terhadap pemanfaatan gas bumi.

Maka dari itu, pembangunan infrastruktur yang masif dan menjangkau seluruh wilayah di Indonesia menjadi pekerjaan rumah bersama.

Aktivitas para pekerja PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN)Dok. Humas PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN Aktivitas para pekerja PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN)
Ia pun berharap ke depan dengan semakin terutilisasinya gas bumi sebagai energi baik untuk pemanfaatan domestik akan mampu menekan subsidi energi.

Disisi lain, Gigih juga menyampaikan bahwa PGN memerlukan dukungan dalam hal penentuan besaran harga jual gas di Indonesia.

"Ini penting karena negara harus hadir dalam menjaga akuntabilitas dan transparansi harga jual ke konsumen," kata dia.

Halaman:



Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com