Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Telan Rp 40 Triliun hingga Akhir 2019

Kompas.com - 07/08/2019, 13:52 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mencatat setidaknya akan menghabiskan biaya Rp 40 triliun untuk proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung hingga akhir 2019. Adapun total biaya sebesar Rp 80 triliun untuk keseluruhan proyek.

"Kalau kita bisa sampai selesai 50 persen berarti spending-nya (pengeluaran) sampai dengan akhir 2019 besarannya Rp 40 triliun," kata Direktur Utama Wika, Tumiyana di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (7/8/2019).

Tumiyana menjelaskan, jumlah dana yang akan digunakan sampai akhir tahun itu dengan asumsi bahwa progres konstruksi bakal menyentuh kisaran 49-51 persen di akhir 2019. Hitungnya adalah total investasi Rp 80 triliun dikalikan progres.

Namun, saat ini dana yang sudah dipakai yakni sekitar Rp 21 triliun.

Baca juga: WIKA: Pengerjaan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Capai 27,2 Persen

"Untuk mencapai 27 persen itu berapa besarannya yang dipakai, uang dipakai, 27 persen kalikan Rp 80 triliun, nanti dihitung sendiri. Itu adalah penyerapan (sampai saat ini). Sampai akhir tahun berarti akan menuju ke angka Rp 40 triliun," ujarnya.

WIKA melaporkan progres pengerjaan Kereta Cepat Jakarta-Bandung kini telah mencapai 27,2 persen. Proyek perkeretaapian ini sendiri digarap oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

"Sekarang progresnya sudah 27,2 persen per minggu lalu," tambahnya.

Sementara itu, untuk progres pembebasan tanah proyek kereta cepat sudah mencapai 97,3 persen. WIKA menargetkan pada akhir tahun progres pengerjaan proyek tersebut sudah pada posisi 49 persen.

Baca juga: INFOGRAFIK: Spesifikasi dan Kecanggihan Kereta Cepat Jakarta-Bandung

"Minggu lalu tinggal 2,7 persen sisa pembebasan tanah. Sisanya terdiri dari fasilitas sosial dan fasilitas umum," sambungnya. Dana yang digunakan untuk proyek ini berasal dari pinjaman China Development Bank (CDB). 

Proyek ini akan dikerjakan selama 36 bulan kalender kerja untuk pekerjaan kontruksi membangun trase sepanjang 142,3 km. Sehingga ditarget sudah bisa beroperasi pada 2021 mendatang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com